Jembatan Alalak Sudah Dibuka, Warga Minta Pengalihan Arus Dikembalikan

- Rabu, 29 September 2021 | 12:44 WIB
HARUSNYA SUDAH DILEPAS: Seorang pria mengatur lalulintas di turunan Jembatan Alalak 2. Portal yang masih terpasang di jembatan disebut warga membahayakan pengendara. | FOTO: M OSCAR FRABY/RADAR BANJARMASIN
HARUSNYA SUDAH DILEPAS: Seorang pria mengatur lalulintas di turunan Jembatan Alalak 2. Portal yang masih terpasang di jembatan disebut warga membahayakan pengendara. | FOTO: M OSCAR FRABY/RADAR BANJARMASIN

BANJARMASIN - Meski Jembatan Sungai Alalak sudah dibuka untuk roda 2 dan 4 sejak Minggu (26/9) tadi. Namun, pengalihan arus masih diberlakukan. Termasuk portal di Jembatan Alalak 2.

Pengalihan arus ini dikeluhkan pengendara. Menurut mereka, seharusnya sejak "Jembatan Basit" dibuka, arus lalu lintas pun dikembalikan ke semula. “Padahal tak macet lagi. Saya harus memutar jauh jika ingin ke Jalan Cemara,” keluhnya.

Ketika dikembalikan seperti dulu, dia bisa langsung lewat perempatan Cemara dan Sultan Adam. “Semoga keluhan ini cepat direspon. Hampir tiga tahun kami harus memutar hanya untuk ke daerah yang hanya bisa sampai 4-5 menit saja,” tuturnya.

Jalan Adhiyaksa dan Cemara Banjarmasin sendiri sudah tampak lengang seiring dibukanya Jembatan Basit. Kemacetan tak terjadi lagi seperti awal-awal pengalihan arus diterapkan karena dampak pembangunan jembatan.

Tak hanya di kawasan ini, Jalan Alternatif di Jalan Cemara Ujung juga terdampak akibat rekayasa lalu lintas. Di sana hanya dapat dilintasi satu jalur jalan yang sebelumnya dua jalur. Sekarang pun ruas jalan ini lengang. “Saya lintasi saja. Sudah sepi juga. Maunya sih dikembalikan seperti semula,” kata Hamidi, warga Cemara Ujung Banjarmasin.

Jika menuruti rekayasa lalu lintas yang ada, untuk menuju ke Jalan Hasan Basri, dia harus lewat Jalan Adhiyaksa dulu. “Buat apa lagi memutar jauh. Sekarang tak banyak lagi juga mobil yang lewat,” tambahnya.

Soal portal di Jembatan Alalak juga dikeluhkan sopir truk. Mereka ingin segeranya dilepas. Muhid, salah seorang sopir truk mengatakan, portal di atas Jembatan Alalak sangat membahayakan jika tak dilepas. Menurutnya, jika ada truk bermuatan tinggi yang nekat melintas, bisa saja merobohkan portal. “Kalau tak ada pengendara lain tak masalah. Bagaimana kalau saat itu ada pengendara. Bisa membuat celaka. Sebaiknya dilepas cepat,” cetusnya.

Keinginan untuk dilepasnya portal ini menurutnya, setelah pihaknya belum juga diizinkan melintas di Jembatan Sungai Alalak yang sudah dibuka. “Kalau dilarang, seharusnya dimudahkan,” tukasnya.

Dari pantauan Radar Banjarmasin, kondisi portal sendiri cukup memprihatinkan. Tiangnya berdiri tak tegak lagi. Sedikit saja tertabrak bagian atas truk dapat merobohkan tiang besi ini.

Portal pun tak terpasang lengkap lagi. Hanya terpasang di titik Jalan Cemara Ujung. Sementara di titik Handil Bakti sudah terlepas lama. “Jangan sampai terjadi kecelakaan dulu baru dilepas,” tambah Muhid. 

Soal keluhan ini, ditanggapi dingin Balai Jalan Nasional (BPJN) Wilayah XI Banjarmasin. Menurut mereka, soal portal kewenangannya ada di Pemko Banjarmasin dan Pemkab Batola. “Itu bukan punya kami, jadi wewenang di PU Banjarmasin dan PU Batola,” kata Kepala Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah I Kalsel (Satker PJN Wilayah I Kalsel) Budianto, melalui pesan WhatsApp kemarin.

Sedangkan soal rekayasa jalan, Budi mengatakan, saat ini tengah dibahas bersama di forum lalu lintas. “Sudah dibahas tapi belum final. Saya tak berani menyampaikan dulu,” tambahnya. (mof/ran/ema)

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Rem Blong, Truk Solar Hantam Dua Rumah Warga

Kamis, 28 Maret 2024 | 19:00 WIB

Masalah Pendidikan Jadi Sorotan Ombudsman

Kamis, 28 Maret 2024 | 16:50 WIB

Gempa 3,3 Magnitudo Guncang Kotabaru

Kamis, 28 Maret 2024 | 15:58 WIB

Januari hingga Maret, 7 Kebakaran di Balangan

Selasa, 26 Maret 2024 | 15:35 WIB
X