Banjarmasin - Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) Kalsel bersama Alfi Logistik menuntut agar armadanya dibolehkan melintasi Jembatan Sungai Alalak. Setidaknya untuk angkutan logistik.
Permintaan diajukan lantaran sejak dibuka, jembatan di perbatasan Kota Banjarmasin dan Kabupaten Batola itu hanya boleh dilintasi sepeda motor dan mobil penumpang.
Terlarang untuk bus, truk dan kendaraan roda enam atau lebih. Ketua Aptrindo Kalsel, Ali Musa Siregar pun menyayangkan larangan tersebut.
“Kami ingin menggunakan jembatan ini, segera. Khususnya untuk logistik. Barangkali begitu pula yang diinginkan warga Kalsel,” ujarnya kemarin (29/9).
Diingatkannya, selama ini proyek Jembatan Sungai Alalak dipandang penting untuk perekonomian dua provinsi, Kalsel dan Kalteng.
“Jangan jadi slogan saja, tapi ternyata tak bisa digunakan. Kami memohon agar kiranya pengusaha truk juga bisa memakai jembatan ini,” harapnya.
Selama jembatan dibangun, dua tahun lebih, truk-truk terpaksa melewati rute alternatif ke Jalan Gubernur Syarkawi. Otomatis, biaya operasional membengkak.
“Jaraknya menjadi lebih jauh. Kalau biasanya sampai Kalteng perlu waktu dua hari, sekarang bisa empat hari baru sampai,” terangnya.
Sementara tak semua logistik bisa berlama-lama di perjalanan. Contoh bahan pangan. Aptrindo pun berharap aspirasi ini bisa diperhatikan pemerintah. (war/fud/ema)