BANJARBARU - Pelarian duo pelaku begal pelajar di Landasan Ulin Banjarbaru pekan lalu akhirnya berakhir. Kedua tersangka sudah diamankan tim Macan Barbar Unit Reskrim Polsek Banjarbaru Barat pada Kamis (30/9) dini hari.
Kedua pelaku adalah adalah Sarman (40) warga Bumi Makmur Kabupaten Tanah Laut serta Pranoto (31) warga Gambut Kabupaten Banjar. Dalam penangkapn, tim Macan Barbar dibackup tim Resmob Banjarbaru dan tim Resmob Macan Kalsel.
Berdasarkan kronologis kejadian, korban yang masih berusia 16 tahun yakni RFA dan A disambangi pelaku ketika lagi jalan-jalan di wilayah Liang Anggang Saat itu, pelaku mengambil paksa telepon genggam milik kedua korban.
"Korban sempat melalukan perlawanan, namun pelaku memaksa dan menyerang keduanya hingga melukai korban. Pelaku berhasil kabur dengan barang rampasan," kata Kapolres Banjarbaru, AKBP Nur Khamud melalui Kasi Humas, Tajuddin Noor.
Akibat kejadian ini dan sempat melawan, kedua pelajar harus menderita sejumlah luka. Misalnya untuk RFA menerima luka di tangan kanan bagian jari tengah, sementara rekannya menderita luka di ibu jari kaki sebelah kanan.
Insiden pembegalan ini langsung diterima tim Polsek Banjarbaru Barat dan segera melakukan penyelidikan. Yang mana kemarin, keberadaan kedua pelaku akhirnya diketahui dan dilakukan penangkapan.
"Sebelum mengamankan dua pelaku, tim gabungan mendapat informasi melalui AS (39), warga asal Tanah Laut yang tidak lain merupakan penadah telepon genggam hasil begal yang dijual para pelaku," cerita Tajuddin.
Sebelum diinterogasi, AS sudah ditangkap di rumahnya di Jalan Ahmad Yani, Desa Padang, Bati-bati. Di lokasi ini, aparat menyita satu telepon genggam milik A yang telah dijual para pelaku.
"Setelah dilakukan interogasi kepada AS dari sinilah ketahuan dimana keberadaan Sarman dan Pranoto diketahui. Saat itu informasi terakhir pelaku berada di sebuah warung di wilayah Jalan Gubernur Soebardjo," sambungnya.
Informasi tersebut benar adanya dan pelaku berhasil diamankan meski sempat berupaya melawan. "Pelaku mengakui perbuatannya dan kini sudah kita amankan untuk proses hukum lebih lanjut," tuntas Tajuddin. (rvn/bin/ema)
