BANJARMASIN - Aster adalah salah satu jenis tanaman hias yang tak pernah sepi peminat. Bunganya yang bermekaran indah, membuat siapa saja tergoda.
Aster berasal dari kelompok tananman Asteraceace. Berasal dari Tiongkok, yang kemudian menyebar hampir di seluruh dunia. Sebagian orang menamai bunga ini daisy atau seruni.
Dari bentuknya, aster masih serumpun dengan bunga matahari. Bentuk bunganya bundar, dengan dengan kelopak yang berjejer mengelilingi sumbu putik.
Warna mahkota bunga aster biasanya mencolok. Sebut saja seperti merah marun, kuning, putih, ungi dan masih banyak lagi.
"Bentuk bunga dan warnanya yang cukup tajam ini yang bikin orang suka aster," ujar Ahmad (40), salah satu pedagang tanaman hias di KM 7 Banjarmasin.
Tak heran jika banyak orang memilih aster untuk pajangan atau bahkan dibudidayakan. Selain itu, harga jual bibit aster juga terjangkau. Yakni berkisar antara Rp15 ribu hingga Rp80 ribu per polybag.
"Biasanya tergantung jumlah batang, ada yang satuan ada pula yang isi beberapa batang dalam satu polybag," jelasnya.
Pedagang bunga tiap Minggu pagi ini kerap menerima pesanan aster kuning. Selain itu, aster putih juga kian digemari pembeli. Kedua warna ini memang tampak menenangkan saat dipandang.
Permintaan tinggi terhadap aster juga dipengaruhi karena pola perawatannya yang mudah. Bibit aster beserta tanah yang ada di polybag dipindah ke sebuah pot berukuran sedang.
"Kemudian tambahkan tanah pupuk hingga pot terisi sempurna," sarannya.
Siram aster sehari sekali. Karena aster tergolong cepat menyerap air dalam tanah. Namun pastikan agar tidak menyiram berlebihan, karena akar aster juga rawan busuk.
"Jadi siram secukupnya, tak boleh kurang dan juga tak boleh berlebihan," tuntasnya. (tia/yn/bin)
