BANJARMASIN – Kebakaran di Gang Nusa Indah dan Gang 6 Oktober di Jalan Pahlawan kemarin (1/10) mengingatkan masyarakat Kelurahan Seberang Masjid dengan musibah hampir setengah abad silam.
Betapa tidak, kejadiannya mirip. Api berkobar saat para pria sedang menunaikan ibadah salat Jumat.
“Makanya dinamai Gang 6 Oktober. Tepat 44 tahun silam, permukiman di lima rukun tetangga terbakar. Hanya beda tanggalnya saja,” kata Haji Iwan, 45 tahun.
Ketika kebakaran melanda, ia masih anak kecil. “Tapi saya masih ingat betul peristiwa itu. Dulu kan di Banjarmasin hanya ada empat BPK (Barisan Pemadam Kebakaran),” tambahnya.
Rumah orang tua Iwan turut terbakar. Saat itu ia sedang menungguinya. “Untungnya orang tua sedang menginap di tempat adik. Sudah sakit-sakitan. Seandainya ibu di sini, pasti paniknya luar biasa,” kisahnya.
Tak satu pun barang berharga yang sempat ia selamatkan. “Habis semuanya,” ujarnya lirih.
Diduga api berasal dari rumah Safari. Posisinya persis di belakang rumah Iwan. Rumornya api dipicu oleh pemilik rumah yang kesehatan mentalnya sedang terganggu.
“Ada warga yang melihat si Safari sedang membakar kertas. Orangnya memang terkadang agak kurang… Bila sudah kumat, bisa tak terkendali,” kata ketua RT setempat, Idi Jarianor.
Bahkan, saudara Safari juga menderita luka bakar. “Tadi katanya sudah diamankan polisi untuk dimintai keterangan,” jelasnya.
Perihal musibah di masa lalu, Idi membenarkan, pada tahun 1977 pernah terjadi kebakaran di lokasi yang sama.
“Usia saya masih enam tahun. Tapi saya cuma mendengar cerita orang tua. Kejadiannya juga pada Jumat siang,” tutupnya.
Ketika dikonfirmasi, Kapolsek Banjarmasin Tengah Kompol Susilo mengatakan, total enam buah rumah terbakar. Pemicunya masih diselidiki. “Kami masih memeriksa para saksi,” ujarnya. (lan/at/fud)
