Masih Fokus di Hilir, Banjarbaru Menghadapi Banjir

- Sabtu, 2 Oktober 2021 | 15:13 WIB
WASPADA: Banjir besar melanda wilayah Cempaka Banjarbaru satu tahun silam. Kini, Pemko melalui Dinas PUPR Banjarbaru sudah melalukan normalisasi sungai dalam upaya mencegah luapan banjir. | Foto: Muhammad Rifani/Radar Banjarmasin
WASPADA: Banjir besar melanda wilayah Cempaka Banjarbaru satu tahun silam. Kini, Pemko melalui Dinas PUPR Banjarbaru sudah melalukan normalisasi sungai dalam upaya mencegah luapan banjir. | Foto: Muhammad Rifani/Radar Banjarmasin

BANJARBARU - Pemko Banjarbaru wajib bersiap. Pasalnya, menurut prakiraan BMKG, ancaman dan potensi hujan dengan intensitas tinggi berpeluang datang ke depannya. Tentunya, banjir masih jadi ancaman serius di Kota Idaman.

Selain kesiapsigaan dan mitigasi kebencanaan. Kesiapan infrastruktur antisipasi banjir seyogiyanya harus jadi atensi. Terlebih tahun lalu, banjir turut merusak sejumlah infrastruktur di Kota Banjarbaru. Tetapi sepertinya persiapan masih fokus di hilir.

Sebagaimana diungkap Kepala Bidang Sumber Daya Air (SDA) Dinas PUPR Kota Banjarbaru, Subrianto menyebut jika pihaknya sudah melakukan persiapan. Khususnya kesiapan infrastruktur untuk mencegah luapan.

"Memang dari info yang kita dapat Oktober ini sudah mulai naik intensitas hujannya. Jadi terkait mitigasi banjir dari sisi infrastruktur sudah kita siapkan, baik yang sudah maupun sedang dikerjakan," katanya.

Dari analisa pihaknya, banjir kata Subri bisa cepat meluap dan bertahan lama karena adanya hambatan di aliran sungai. Maka dari itu, bidang SDA klaimnya fokus pada normalisasi aliran sungai.

"Normalisasi sudah kita lakukan, baik di wilayah Cempaka maupun Guntung Manggis. Khusus sungai Kemuning, selain normalisasi, bagian-bagian siring yang sempat rusak telah diperbaiki bahkan ditingkatkan agar lebih tahan menghadapi terjangan banjir," ujarnya.

Lantas mengapa hanya normalisasi? Subri menjelaskan upaya tersebut adalah yang paling cepat dan bisa direalisasikan. Sebab, untuk perombakan atau perbaikan besar-besaran menurutnya baru bisa digelar kemungkinan besar tahun 2022.

"Memang rencana besar kita adalah salah satunya memanfaatkan danau eks tambang sebagai embung tampungan dan ada aliran sungai yang saling terkoneksi, tapi ini tidak bisa sekarang. Jadi yang bisa kita garap adalah normalisasi dulu, setidaknya sampai akhir tahun," ujarnya.

Normalisasi diklaim Subri punya peran besar dalam mereduksi potensi dampak banjir besar. Karena karakter banjir di Banjarbaru ujarnya bersifat luapan dari aliran-aliran sungai yang menyempit atau mengalami pendangkalan.

"Normalisasi cukup berperan sangat besar, bahkan gulma dan sedimen juga sudah kita bersihkan. Harapannya tidak ada hambatan aliran ketika debit naik. Kalau pelebaran sungai kita belum bisa lakukan dalam waktu dekat," tuntasnya. (rvn/ij/bin)

Editor: berry-Beri Mardiansyah

Tags

Rekomendasi

Terkini

Rem Blong, Truk Solar Hantam Dua Rumah Warga

Kamis, 28 Maret 2024 | 19:00 WIB

Masalah Pendidikan Jadi Sorotan Ombudsman

Kamis, 28 Maret 2024 | 16:50 WIB

Gempa 3,3 Magnitudo Guncang Kotabaru

Kamis, 28 Maret 2024 | 15:58 WIB

Januari hingga Maret, 7 Kebakaran di Balangan

Selasa, 26 Maret 2024 | 15:35 WIB
X