Warga Keluhkan Limbah RSUD Balangan

- Kamis, 7 Oktober 2021 | 13:35 WIB
MEDIASI: Direktur RSUD Balangan drg Sudirman (kiri) saat menjelaskan proses pengolahan air limbah rumah sakit. | FOTO WAHYUDI RADAR BANJARMASIN.
MEDIASI: Direktur RSUD Balangan drg Sudirman (kiri) saat menjelaskan proses pengolahan air limbah rumah sakit. | FOTO WAHYUDI RADAR BANJARMASIN.

PARINGIN – Pembuangan hasil pengolahan limbah RSUD Balangan mendapat keluhan dari warga sekitar. Lantaran alirannya melintasi kebun milik warga sejak tahun 2017.

Salah seorang warga, Agus Supianur Hadi mengeluhkan saluran aliran pembuangan hasil pengolahan limbah RSUD yang melintasi kebun miliknya sepanjang 100 meter dengan lebar sekitar 20 cm. Dia mengklaim aliran limbah tersebut berdampak pada hasil karet yang berada di sekitarnya. Menurutnya, kualitas dan kuantitas sadapan menjadi berkurang.

“Keluhan ini sudah saya sampaikan ke pihak rumah sakit. Kemudian dijanjikan pembuatan saluran drainase yang permanen. Namun, sampai saat ini tidak kunjung direalisasikan,” keluhnya, Selasa (5/10).

Agus juga pernah ditawari solusi lain berupa pembebasan lahan kebun miliknya. Namun juga tidak ada kabarnya sampai sekarang.

Direktur RSUD Balangan, drg Sudirman memberikan penjelasan saat dikonfirmasi dengan memperlihatkan data dari hasil limbah yang ditangani rumah sakit. Menurutnya, proses pengolahan limbah medis sudah memenuhi standar. Bahkan setiap sebulan sekali selalu ada laporan untuk memastikan keamanan air limbah tersebut.

Ada dua sistem pengolahan limbah yang pihaknya gunakan. Limbah padat memanfaatkan incinerator, dan sudah ada izin dari Kementerian Lingkungan Hidup. Kemudian IPAL untuk limbah cair yang hasil pengolahannya juga bisa dipertanggungjawabkan. “Indikator keamanan hasil air dari pengolahan IPAL bisa dibuktikan dari penggunaan air untuk penyiraman tanaman, dan tanaman tersebut tetap hidup. Selain itu juga ada ikan yang kami taruh di pembuangan air limbah yang sudah diolah, dan ikannya masih hidup,” terangnya.

Terkait janji pembebasan lahan, drg Sudirman mengatakan tidak bisa langsung dilakukan. Namun ada proses, termasuk penentuan harga dari appraisal. Selain itu tentunya juga berhubungan dengan ketersediaan anggarannya.(why/az/dye)
 

Editor: berry-Beri Mardiansyah

Tags

Rekomendasi

Terkini

Rem Blong, Truk Solar Hantam Dua Rumah Warga

Kamis, 28 Maret 2024 | 19:00 WIB

Masalah Pendidikan Jadi Sorotan Ombudsman

Kamis, 28 Maret 2024 | 16:50 WIB

Gempa 3,3 Magnitudo Guncang Kotabaru

Kamis, 28 Maret 2024 | 15:58 WIB
X