BANJARMASIN - Tali masker menjadi aksesori yang populer di masa pandemi. Salah satu yang paling tren adalah chain strap mask. Peluang bagi sejumlah pebisnis aksesori.
Salah satunya Syifa (28). Warga kelurahan Sungai Lulut itu aktif mempromosikan aksesori dagangannya. Tak terkecuali chain strap mask atau tali masker berjenis rantai.
"Tali masker atau strap mask sekarang jadi aksesori yang penting, terutama bagi kebanyakan perempuan," ujarnya.
Sesuai namanya, tali masker yang satu ini mempunyai aksen rantai yang menjuntai. Terdiri dari dua jenis bahan. Yakni stainless dan plastik.
Keduanya memiliki karakteristik yang berbeda. Tali masker berbahan stainless lebih kokoh. Sehingga tidak mudah rusak atau putus. "Dari segi tampilan pun lebih elegan, dan cocok untuk dijadikan pengganti kalung," ujar Syifa.
Peminat rantai masker stainless datang dari berbagai kalangan. Mulai dari anak muda hingga dewasa. Bahkan diminati oleh laki-laki. "Khusus untuk rantai masker polosan, disukai oleh perempuan hingga laki-laki," bebernya.
Rantai masker stainless juga banyak dikreasikan dengan manik-manik. Seperti kristal, mutiara dan banyak lagi. Semakin unik kreasinya, semakin tinggi pula harga jualnya.
Rantai masker berbahan plastik juga tak kalah ramai dibeli. Untuk yang satu ini lebih diminati oleh kalangan anak-anak dan remaja.
Rantai masker plastik cenderung lebih mencolok dengan ukuran dan warna-warnanya yang unik. "Lebih ringan dan warna-warnanya beragam. Khususnya yang pastel," ujarnya.
Harga jual tali masker berjenis rantai ini bervariasi. Mulai dari Rp10 ribu hingga Rp50 ribu rupiah. Tergantung pada variasi modelnya. "Yang paling laku itu yang stainless harga Rp35 ribu. Beli tiga jadi Rp100 ribu," tuntasnya. (tia/by/bin)
