Warga Banua Mulai Ramai ke Bali, Wisata Kembali Berdaya

- Selasa, 12 Oktober 2021 | 15:03 WIB
MULAI RAMAI: Suasana di Bandara Internasional Syamsudin Noor, kemarin. Sempat sepi karena tingginya kasus virus corona di Indonesia serta diterapkannya pembatasan secara ketat, kini masyarakat Banua Baca Warga... Hal 5 mulai ramai pergi ke Bali. \ FOTO: SUTRISNO / RADAR BANJARMASIN
MULAI RAMAI: Suasana di Bandara Internasional Syamsudin Noor, kemarin. Sempat sepi karena tingginya kasus virus corona di Indonesia serta diterapkannya pembatasan secara ketat, kini masyarakat Banua Baca Warga... Hal 5 mulai ramai pergi ke Bali. \ FOTO: SUTRISNO / RADAR BANJARMASIN

BANJARBARU - Sempat sepi karena tingginya kasus virus corona di Indonesia serta diterapkannya pembatasan secara ketat, kini masyarakat Banua mulai ramai pergi ke Bali.

"Ada peningkatan sekitar 27 persen, dari sebelumnya tidak ada yang ke Bali semenjak PPKM diberlakukan," kata Area Manager Lion Air Banjarmasin, Agung Purnama.

Dia mengungkapkan, penumpang ke Bali mulai ramai sejak akhir September 2021. "Dan terus meningkat sampai hari ini," ungkapnya.

Menurutnya, masyarakat mulai ramai ke Bali karena konektifitas yang disediakan Lion Air. Serta, adanya program free bagasi dan harga voucher PCR yang sudah terjangkau. "Sekarang sebenarnya belum ada rute langsung ke Bali. Namun kami sediakan penerbangan transit di Surabaya, lalu ke Bali," ujarnya.

Rute langsung ke Bali sendiri ucap Agung, belum bisa mereka buka. Karena Bandara Internasional Syamsudin Noor hanya beroperasi sampai pukul 16.00 Wita. Sedangkan slot jadwal penerbangan ke Bali pukul 17.00 Wita.

Stakeholder Relation Bandara Internasional Syamsudin Noor, Ahmad Zulfian Noor membenarkan operasional bandara dari pukul 08.00 Wita sampai 16.00 Wita. "Karena menyesuaikan dengan jumlah penumpang dan kesepakan bersama dengan para maskapai," bebernya.

Ihwal penerbangan ke Bali, dia menyampaikan, sebelumnya hanya ada satu rute dengan maskapai Lion Air. Namun, sekarang belum dibuka lagi. "Jadi penumpang yang ke Bali transit dulu di Surabaya," ucapnya.

Penumpang ke Surabaya dan Jakarta sendiri kata dia saat ini paling ramai di Bandara Internasional Syamsudin Noor. "Sehingga bulan lalu jumlah penumpang mengalami peningkatan cukup signifikan," katanya.

Dirincikannya, sejak tanggal 1 sampai 29 September ada 74.544 penumpang yang mereka layani. Jumlah ini naik 66,3 persen dibandingkan Agustus. "Karena pada Agustus 2021 penumpang yang tercatat hanya 44.818 orang," rincinya.

Dia menyebut, jumlah penumpang yang dilayani selama September, terdiri dari 36.287 penumpang berangkat dan 37.824 penumpang datang. "Jadi lebih banyak kedatangan," sebutnya.

Dengan jumlah itu, Zulfian menuturkan, maka selama September rata-rata di Bandara Syamsudin Noor saban hari ada 1.251 penumpang yang berangkat dan 1.304 penumpang yang datang. "Kalau Agustus, penumpang berangkat sehari rata-rata 19.479 orang. Sementara yang datang,  25.235 orang," tuturnya.

Di sisi lain, GM Garuda Indonesia Banjarmasin, Endy Latief membenarkan ada peningkatan jumlah penumpang. "Ada pergerakan peningkatan penumpang Garuda sekitar 11 persen selama minggu ini, dibandingkan sebelumnya," paparnya.

Selain penumpang, dia menyampaikan bahwa pergerakan kargo yang mereka layani juga mengalami peningkatan. "Kargo naik 23 persen atau rata-rata 3,3 ton per flight," ucapnya.

Kenaikan jumlah penumpang menurut Endy, salah satunya dipengaruhi oleh adanya PON Papua. "Banyak yang berangkat ke sana, dengan penerbangan lanjutan menuju Papua via Jakarta," bebernya.
 
Sementara itu, momentum kebangkitan pariwisata dalam negeri ini antara lain ditandai dengan dibukanya kembali Bali untuk kunjungan turis asing mulai Kamis (14/10) mendatang.

Mulai tanggal itu, Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai kembali dibuka untuk penerbangan internasional sejak ditutup pascapandemi melanda Indonesia. Pada tahap uji coba ini, wisatawan mancanegara (wisman) yang diperbolehkan masuk ke Bali berasal dari negara atau kota tertentu, yakni China, Jepang, Korea Selatan, Selandia Baru, dan Abu Dhabi serta Dubai, Uni Emirat Arab.

Pemerintah menerapkan syarat ketat bagi wisman yang ingin datang ke Bali, termasuk harus memiliki bukti vaksinasi lengkap dan kewajiban melakukan karantina di hotel selama lima hari.

 Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mengatakan, uji coba pembukaan Bali bagi warga asing tetap harus mengutamakan kehati-hatian agar tak terjadi lonjakan kasus Covid-19.Dia berharap, kebijakan ini bisa dijalankan dengan kehati-hatian tinggi meskipun Indonesia dalam situasi Covid-19 yang terkendali.

Dia menekankan, setiap penumpang kedatangan internasional wajib menyertakan bukti pemesanan (booking) hotel untuk karantina minimal lima hari dengan biaya sendiri. Ada 35 hotel di Bali yang disiapkan menjadi area karantina bagi para tursi asing.

Namun menurutnya, yang paling terpenting adalah aspek keselamatan, baik masyarakat Indonesia dari sisi kesehatan dan terlindungi terhadap potensi lonjakan kasus-kasus baru Covid-19. “Bagaimana kita juga mengidentifikasi dan bisa memitigasi varian-varian baru yang bermunculan berkaitan dengan mutasi virus Covid-19 ini,” ujar Sandi dalam konferensi pers virtual awal pekan lalu.

Keputusan pemerintah pusat membuka pintu bagi wisman ke Bali direspons antusias pemerintah daerah Bali. Bagi Pemprov Bali kebijakan membuka pintu bagi turis asing otomatis akan menghidupkan kembali perekonomian Pulau Dewata yang selama hampir dua tahun terpuruk akibat badai pandemi.
(ris/by/ran)

 

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kontribusi BUM Desa di Kalbar Masih Minim

Kamis, 25 April 2024 | 13:30 WIB

Pabrik Rumput Laut di Muara Badak Rampung Desember

Senin, 22 April 2024 | 17:30 WIB
X