Miliaran Dana Insentif Nakes Belum Dibayar, Machli: Itu Bukan Masalah

- Kamis, 14 Oktober 2021 | 14:45 WIB
GARDA TERDEPAN: Pemko Banjarmasin mesti lebih memerhatikan nakes. Lantaran tak mudah bekerja di garda terdepan menangani Covid-19. | FOTO: WAHYU RAMADHAN / RADAR BANJARMASIN
GARDA TERDEPAN: Pemko Banjarmasin mesti lebih memerhatikan nakes. Lantaran tak mudah bekerja di garda terdepan menangani Covid-19. | FOTO: WAHYU RAMADHAN / RADAR BANJARMASIN

BANJARMASIN - Kiprah tenaga kesehatan (nakes) dalam menanggulangi pandemi Covid-19 patut diapresiasi. Berada di garda terdepan, membuat mereka rentan terpapar virus.

Sayangnya, kiprah yang dilakukan nakes tidak sebanding dengan perhatian pemerintah setempat. Bahkan, untuk soal insentif saja, diketahui masih ada yang belum menerima.

Berdasarkan data Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Kalsel tahun 2021, dari  Rp 94 miliar lebih tagihan insentif nakes di seluruh kabupaten/ kota ,  Rp 39 miliar masih belum dibayarkan.

Dari data itu pula, sampai saat ini baru ada empat kabupaten yang sudah melunasi tunggakan insentif. Diantaranya Kabupaten Banjar, Tapin, HSS, dan Tabalong. Sedangkan sisanya, masih ada utang, termasuk Kota Banjarmasin.  Besarnya lebih dari Rp5 miliar.

Padahal, pada Mei lalu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Banjarmasin Machli Riyadi mengklaim pihaknya telah membayarkan uang insentif nakes tersebut.

Ketika dikonfirmasi berkaitan data BPKP Kalsel tersebut, Machli Riyadi mengaku tidak mengetahui dan belum mendapat kabar terkait hal itu. "Saya tidak tahu Rp 5 miliar itu tunggakan dari mana. Itu harus diperiksa dan diverifikasi dulu oleh BPKP," ucapnya, Rabu (13/10) siang.

Hal itu diutarakannya bukan tanpa alasan. Machli mengklaim, selama ini pihaknya tidak pernah terlambat membayarkan insentif nakes. Bahkan, Banjarmasin merupakan salah satu kota yang mendapatkan penghargaan dari Kementerian Dalam Negeri, sebagai pembayar nakes terbesar, terbanyak dan tercepat.

Lantas, apakah memang sudah semua nakes yang insentifnya sudah dibayarkan? Terkait hal itu, ia mengakui memang masih ada insentif nakes yang belum dibayar.

"Soal berapa bulan dan berapa yang belum itu, saya tidak hapal. Tapi, itu masih dalam proses verifikasi di Badan Keuangan Daerah (Bakeuda) Kota Banjarmasin," jelasnya.

Di sisi lain, Machli menekankan bahwa soal tunggakan pembayaran insentif itu bukanlah sebuah masalah. Melainkan adalah hal yang wajar terjadi. "Karena dana yang digunakan menggunakan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Perubahan (APBDP)," tutupnya.

Terkait adanya tunggakan insentif nakes itu, memang ada yang sudah menerima, ada pula yang belum.

"Kalau kami, di rumah sakit insentif sudah dicairkan. Tapi kalau untuk di tempat isolasi terpusat (Isoter), tidak ada insentif," ungkap koordinator perawat di Isoter Baiman, Irwandi.

Bila Irwandi cukup beruntung, berbeda dengan nakes lainnya. "Kalau saya, sedari awal sampai saat ini masih belum menerima insentif," ungkap nakes lainnya yang enggan namanya dikorankan. (war)

Editor: berry-Beri Mardiansyah

Tags

Rekomendasi

Terkini

Pertanyakan Konsistensi Dinas PUPR

Selasa, 23 April 2024 | 08:45 WIB
X