BANJARMASIN - Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Banjarmasin Machli Riyadi angkat bicara terkait hasil asesmen mingguan yang dirilis Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN).
Seperti diketahui, tertanggal 11 Oktober tadi, Kota Banjarmasin diumumkan berada pada PPKM Level 3. Namun, rupanya masih ada nada ketidakpuasan dari lelaki yang juga menjabat sebagai juru bicara Tim Satgas Covid-19 Kota Banjarmasin itu.
"Dari data yang ada di kami, mestinya Banjarmasin berada di PPKM Level 2," ucapnya.
Kendati demikian, Machli menegaskan pihaknya masih akan menyesuaikan dengan apa yang diterapkan KCP-PEN.
Menurutnya, sebagai Ketua KPC-PEN dan Menteri Koordinator (Menko) Perekonomian, Airlangga Hartarto mempunyai wewenang menetapkan status wilayah di luar Pulau Jawa dan Bali.
"Kami optimistis Banjarmasin tetap turun level. Jadi tak ada kekhawatiran kalau ke depan justru malah berubah ke level 4," katanya.
Lantas, apa langkah dan strategi yang ditempuh agar kota ini benar-benar bisa keluar dari level 4? Terkait hal itu, Machli mengaku akan memantau situasi dan kondisi di lapangan.
Salah satu upaya, dengan tetap menggenjot kinerja, tiada hari tanpa vaksinasi. "Justru dengan situasi seperti ini kami mesti lebih menggencarkan vaksinasi. Target, bisa berada di level 1," tegasnya.
Ia meminta warga tak perlu khawatir tidak kebagian vaksin. Karena, baru-baru ini pasokan vaksin dari pemerintah pusat berdatangan. Vaksin yang diterima adalah Pfizer. Jumlahnya sebanyak 37.000 dosis. Jenis ini memiliki efektivitas mencapai 87 persen.
"Vaksin itu sudah disalurkan ke tiap puskesmas. Diperuntukkan bagi warga yang belum pernah menerima suntikan vaksin. Target kami, vaksin itu dihabiskan dalam bulan ini juga," tuntasnya. (war)
