PT Galuh Cempaka Perluas Lokasi Tambang

- Kamis, 14 Oktober 2021 | 15:08 WIB
DIBATASI TANGGUL: Danau Caramin yang masuk dalam kawasan konsesi PT Galuh Cempaka tampak dikelilingi tanggul agar warga tidak memasuki daerah tersebut. | FOTO : SUTRISNO / RADAR BANJARMASIN
DIBATASI TANGGUL: Danau Caramin yang masuk dalam kawasan konsesi PT Galuh Cempaka tampak dikelilingi tanggul agar warga tidak memasuki daerah tersebut. | FOTO : SUTRISNO / RADAR BANJARMASIN

BANJARBARU - Semenjak sahamnya diambilalih PT Pribumi Citra Megah Utama pada 2017 lalu, perusahaan tambang intan: PT Galuh Cempaka hingga kini terus mencari potensi cadangan di wilayah perizinan mereka.

Belum puas dengan satu titik yang sedang digali, perusahaan pemegang izin kontrak karya (KK) dari Kementerian ESDM ini memperluas area tambangnya agar bisa mendapatkan intan lebih banyak.

Humas PT Galuh Cempaka, Samidi mengatakan, saat ini lokasi tambang menyasar ke sekitar danau-danau bekas galian terdahulu di lokasi perizinan mereka. "Sekarang sedang mencoba menambang di samping Danau Galuh Cempaka," katanya, kemarin.

Dia mengungkapkan, sebelum melakukan eksploitasi di Danau Galuh Cempaka, Banjarbaru, pihaknya terlebih dahulu melakukan eksplorasi berupa pengeboran di lokasi itu. "Saat pengeboran memang ditemukan ada gravel atau koral. Sehingga, diputuskan untuk menambang di sana. Mudah-mudahan ada cadangan intannya," ungkapnya.

Selain Danau Galuh Cempaka, Samidi menuturkan, pihaknya saat ini juga sedang melakukan pengeboran di sekitaran Danau Caramin, Guntung Manggis untuk mengetahui cadangan intan di lokasi itu. "Baru sekitar satu pekan melakukan drilling di sana," tuturnya.

Dia memprakirakan, kemungkinan pengeboran memerlukan waktu hingga empat bulan, untuk memutuskan apakah PT Galuh Cempaka akan menambang area Danau Caramin atau tidak. "Kita melihat cadangannya dulu lewat pengeboran, kalau tidak ada maka tidak ditambang," paparnya.

Disampaikan Samidi, pihaknya mencoba mencari cadangan di lokasi lain lantaran produksi intan mereka saat ini tidak sebanding dengan biaya operasional yang dikeluarkan. "Sekarang pendapatan masih minus, sehingga harus mencari cadangan lain," ucapnya.

Akan tetapi, dirinya belum mengetahui berapa sudah intan yang ditemukan PT Galuh Cempaka. "Saya belum lihat data produksinya. Cuma yang jelas minus," tuturnya.

Lalu penambahan lokasi tambang apakah akan berdampak ke lingkungan sekitar? Menurut Samidi tidak, karena air dari aktivitas mereka tidak mengalir ke pemukiman warga. "Apalagi di Danau Caramin juga belum ada aktivitas tambang," ujarnya.

Selain menjaga lingkungan sekitar, dia menyebut pihaknya juga berupaya menjaga keselamatan masyarakat. Salah satunya, dengan cara membuat tanggul di sekeliling danau. "Tanggul dibuat untuk menghindari warga mendekati danau. Karena bisa berbahaya," sebutnya.

Disinggung bagaimana dengan keinginan Pemko Banjarbaru menjadikan semua danau di wilayah PT Galuh Cempaka sebagai tangkapan air berupa embung, Samidi mengatakan, hal itu masih dibahas antara manajemen perusahaan dengan pemerintah. "Karena danaunya juga belum ditambang," katanya.

Di sisi lain, Kabid Penegakan Hukum dan Pengendalian Lingkungan (PHPL) pada Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Banjarbaru, Shanty Eka menyampaikan bahwa pihaknya rutin melakukan pengawasan ke lokasi PT Galuh Cempaka untuk memastikan kondisi lingkungan sekitar aman. "Insya Allah bulan ini kami ke sana lagi," ucapnya.

Dia menuturkan, dari hasil pengawasan mereka pada Maret 2021 tadi, PT Galuh Cempaka memang sedang melakukan kegiatan eksplorasi. "Dua lokasi yang dieksplorasi yakni Danau Galuh Cempaka dan Danau Caramin memang masih zona aktif, sehingga boleh ditambang," tuturnya.

Sedangkan untuk kawasan Danau Seran yang juga berada di wilayah konsesi PT Galuh Cempaka, menurut Shanty sudah masuk zona pascatambang.

Sementara itu, ihwal rencana menjadikan danau bekas galian di kawasan PT Galuh Cempaka menjadi embung, Wali Kota Banjarbaru, Aditya Mufti Ariffin menegaskan hal itu tetap akan dilakukan. "Tetap jadi, 'kan lahan yang digunakan lahan bekas tambangnya," tegasnya.

Embung sendiri dibangun kata dia, berfungsi sebagai tangkapan air untuk mengurangi potensi bencana banjir di wilayah Kota Banjarbaru. (ris/by/ran)
 

Editor: berry-Beri Mardiansyah

Tags

Rekomendasi

Terkini

Di Berau Beli Pertalite Kini Pakai QR Code

Sabtu, 20 April 2024 | 15:45 WIB

Kutai Timur Pasok Pisang Rebus ke Jepang

Sabtu, 20 April 2024 | 15:15 WIB

Pengusaha Kuliner Dilema, Harga Bapok Makin Naik

Sabtu, 20 April 2024 | 15:00 WIB

Transaksi SPKLU Naik Lima Kali Lipat

Jumat, 19 April 2024 | 10:45 WIB

Pusat Data Tingkatkan Permintaan Kawasan Industri

Jumat, 19 April 2024 | 09:55 WIB

Suzuki Indonesia Recall 448 Unit Jimny 3-Door

Jumat, 19 April 2024 | 08:49 WIB

Libur Idulfitri Dongkrak Kinerja Kafe-Restoran

Kamis, 18 April 2024 | 10:30 WIB
X