BARABAI- Jalan raya di Sungai Buluh, Kecamatan Labuan Amas Utara, Hulu Sungai Tengah (HST) akhirnya diaspal. Kondisi jalan kurang lebih sepanjang 100 meter ini tak lagi bergelombang alias sudah mulus. Pengaspalan jalan dikerjakan Rabu (13/10) lalu.
Pengendara roda dua dan empat kini tak perlu waswas jika melintasi jalan tersebut. “Syukurlah sudah diaspal. Tapi kalau bisa ditambah lagi penerangan. Soalnya malam gelap sekali,” kata Fikriah saat melintasi jalan tersebut, Kamis (15/10) siang.
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Pelaksana Jalan Nasional (PJN) Wilayah II Kalsel, Shalafuddin menjelaskan pemeliharaan jalan ini memang rutin dilakukan oleh Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Provinsi Kalsel. “Termasuk pengaspalan yang baru saja dilakukan,” ucapnya.
Namun, pengaspalan yang dilakukan ini sifatnya hanya sementara. Artinya lapisan aspal tidak tebal seperti aspal permanen. “Kalau perbaikan permanen bisa tiga sampai empat lapis aspal,” tambahnya.
Berhubung perbaikan sifatnya sementara, dia tidak menjamin aspal akan bertahan lama. Apalagi jika truk fuso dan truk bermuatan berat masih melintas di jalan tersebut. “Jalan ini kan dikepung rawa. Jadi kontur tanahnya tidak stabil. Itulah mengapa sering ambles,” jelasnya.
Shalafuddin mengatakan jalan raya Sungai Buluh itu termasuk jalan nasional kelas III. Artinya daya dukung untuk menampung muatan sumbu terberat hanya sebanyak 8 ton saja. “Jadi kalau ada truk muatannya lebih dan sering melintas di situ pasti cepat rusak,” bebernya.
Makanya dia menyarankan di wilayah tersebut dibangun jembatan timbang. Hal ini dirasa penting agar truk-truk fuso yang melintas muatannya bisa diukur. “Daya dukung jalan cuma 8 ton. Kalau yang lewat misalkan 20 ton kan bisa dilarang melintas,” sarannya.
Soal penerangan jalan, pihaknya berencana akan mengusulkan ke PLN. “Ya di jalan tersebut memang gelap sekali. Harusnya bisa dipasang penerangan,” pungkasnya.(mal/az/dye)