Akhirnya, Jalan Raya Sungai Buluh Mulus

- Jumat, 15 Oktober 2021 | 14:07 WIB
BUKAN PERMANEN: Jalan raya Sungai Buluh sudah diaspal. Kondisi jalan tak lagi bergelombang. Pengendara dapat melintas dengan nyaman.
BUKAN PERMANEN: Jalan raya Sungai Buluh sudah diaspal. Kondisi jalan tak lagi bergelombang. Pengendara dapat melintas dengan nyaman.

BARABAI- Jalan raya di Sungai Buluh, Kecamatan Labuan Amas Utara, Hulu Sungai Tengah (HST) akhirnya diaspal. Kondisi jalan kurang lebih sepanjang 100 meter ini tak lagi bergelombang alias sudah mulus. Pengaspalan jalan dikerjakan Rabu (13/10) lalu.

Pengendara roda dua dan empat kini tak perlu waswas jika melintasi jalan tersebut. “Syukurlah sudah diaspal. Tapi kalau bisa ditambah lagi penerangan. Soalnya malam gelap sekali,” kata Fikriah saat melintasi jalan tersebut, Kamis (15/10) siang.

Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Pelaksana Jalan Nasional (PJN)  Wilayah II Kalsel, Shalafuddin menjelaskan pemeliharaan jalan ini memang rutin dilakukan oleh Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Provinsi Kalsel. “Termasuk pengaspalan yang baru saja dilakukan,” ucapnya.

Namun, pengaspalan yang dilakukan ini sifatnya hanya sementara. Artinya lapisan aspal tidak tebal seperti aspal permanen. “Kalau perbaikan permanen bisa tiga sampai empat lapis aspal,” tambahnya.
Berhubung perbaikan sifatnya sementara, dia tidak menjamin aspal akan bertahan lama. Apalagi jika truk fuso dan truk bermuatan berat masih melintas di jalan tersebut. “Jalan ini kan dikepung rawa. Jadi kontur tanahnya tidak stabil. Itulah mengapa sering ambles,” jelasnya.

Shalafuddin mengatakan jalan raya Sungai Buluh itu termasuk jalan nasional kelas III. Artinya daya dukung untuk menampung muatan sumbu terberat hanya sebanyak 8 ton saja. “Jadi kalau ada truk muatannya lebih dan sering melintas di situ pasti cepat rusak,” bebernya.

Makanya dia menyarankan di wilayah tersebut dibangun jembatan timbang. Hal ini dirasa penting agar truk-truk fuso yang melintas muatannya bisa diukur. “Daya dukung jalan cuma 8 ton. Kalau yang lewat misalkan 20 ton kan bisa dilarang melintas,” sarannya.

Soal penerangan jalan, pihaknya berencana akan mengusulkan ke PLN. “Ya di jalan tersebut memang gelap sekali. Harusnya bisa dipasang penerangan,” pungkasnya.(mal/az/dye)

Editor: berry-Beri Mardiansyah

Tags

Rekomendasi

Terkini

Rem Blong, Truk Solar Hantam Dua Rumah Warga

Kamis, 28 Maret 2024 | 19:00 WIB

Masalah Pendidikan Jadi Sorotan Ombudsman

Kamis, 28 Maret 2024 | 16:50 WIB

Gempa 3,3 Magnitudo Guncang Kotabaru

Kamis, 28 Maret 2024 | 15:58 WIB

Januari hingga Maret, 7 Kebakaran di Balangan

Selasa, 26 Maret 2024 | 15:35 WIB
X