[BANUA PEDIA] Fakta Menarik dari Masjid Syuhada Balangan: Markas Pejuang Melawan Belanda

- Sabtu, 16 Oktober 2021 | 14:27 WIB
TEMPAT PEJUANG: Oleh Kiayi Martasura, masjid ini diberi nama Syuhada yang artinya perjuangan. Dilandaskan pada masjid sebagai markas para pejuang dalam menyusun strategi untuk melawan tentara Belanda yang saat itu sudah masuk ke wilayah Kabupaten Balangan.
TEMPAT PEJUANG: Oleh Kiayi Martasura, masjid ini diberi nama Syuhada yang artinya perjuangan. Dilandaskan pada masjid sebagai markas para pejuang dalam menyusun strategi untuk melawan tentara Belanda yang saat itu sudah masuk ke wilayah Kabupaten Balangan.

Masjid Syuhada yang berada di Desa Hujan Mas Kecamatan Paringin merupakan masjid tertua kedua di Kabupaten Balangan. Adapun masjid tertua pertama berada di Kecamatan Juai yakni Masjid Jannatul Ma’wa. Namun dari segi histori, Masjid Syuhada memiliki perjalanan yang panjang sebagai saksi bisu perjuangan rakyat Balangan melawan tentara Belanda.

Masjid ini dibangun sekitar tahun 1930 oleh seorang ulama sekaligus pahlawan ternama di Balangan, H Arsyad bin H Syukur atau Kyai Martasura. Dengan jejak rekam sejarah yang begitu panjang, masjid ini ditetapkan sebagai cagar budaya sejak tahun 2011. Sejarah dan fakta itu juga yang membuat masjid ini sekarang menjadi salah satu tempat tujuan masyarakat lokal maupun luar Balangan untuk berwisata religi.(why/az/dye)

-

 

Ornamen Masjid Masih Terjaga

Ornamen dan desain Masjid Syuhada sampai sekarang masih terjaga keasliannya. Dari bagian depan, masjid ini sudah menyajikan ornamen-ornamen klasik yang indah. Arsitektur masjid ini juga seolah bercerita seberapa tua masjid ini.

Hanya saja, demi menjaga kenyamanan dan keamanan, dilakukan dua kali renovasi pada masjid ini, yakni tahun 1990 dan tahun 2013. Beberapa bagian fondasi lantai dan teras dicor beton secara permanen. 

-

 

Tiang Utama Tidak Bersambung

Masjid di tepi sungai Balangan ini dulu memiliki dua tiang penyangga utama atau tiang guru dari kayu Ulin. Namun satu tiang jatuh ke sungai setelah serangan tentara Belanda. Dengan diameter sekitar 1 m dan panjang sekitar 13 meter, tiang ini tidak memiliki sambungan sama sekali dari atas sampai bawah. Selain itu ada 12 tiang penyangga lainnya berukuran lebih kecil yang juga dari kayu ulin utuh.

-

 

Sempat Dibakar Tentara Belanda

Halaman:

Editor: berry-Beri Mardiansyah

Tags

Rekomendasi

Terkini

Rem Blong, Truk Solar Hantam Dua Rumah Warga

Kamis, 28 Maret 2024 | 19:00 WIB

Masalah Pendidikan Jadi Sorotan Ombudsman

Kamis, 28 Maret 2024 | 16:50 WIB

Gempa 3,3 Magnitudo Guncang Kotabaru

Kamis, 28 Maret 2024 | 15:58 WIB

Januari hingga Maret, 7 Kebakaran di Balangan

Selasa, 26 Maret 2024 | 15:35 WIB
X