Cegah Covid-19, Balangan Tingkatkan Kapasitas Tracer dan Surveilans

- Senin, 18 Oktober 2021 | 11:08 WIB
ARAHAN : Plt. Sekdakab Balangan, Yuliansyah Rakhman saat membuka pelatihan. | FOTO: HUMAS FOR RADAR BANJARMASIN.
ARAHAN : Plt. Sekdakab Balangan, Yuliansyah Rakhman saat membuka pelatihan. | FOTO: HUMAS FOR RADAR BANJARMASIN.

PARINGIN – Untuk pencegahan dan pengendalian Covid-19, salah satu upaya yang dilakukan Pemkab Balangan yaitu dengan meningkatkan kapasitas bagi petugas tracer, petugas surveilans dan pengolah data, serta monitoring dan evaluasi. Kamis (14/10).

Berlangsung di Aston Hotel Tanjung, acara dibuka Plt Sekdakab Balangan, Yuliansyah Rakhman yang dalam sambutannya mengungkapkan bahwa, virus corona memiliki daya penularan yang sangat tinggi. Artinya, sangat mudah menyebar dan menular dari satu individu ke individu lain, baik secara langsung maupun melalui media perantara.

“Kita juga sama-sama mengetahui bahwa virus corona terus berkembang, bermutasi, dan varian terbarunya semakin tinggi daya sebar dan daya tularnya, sehingga di tingkat global, nasional maupun lokal ancamannya masih sangat tinggi,” ujarnya.

Oleh sebab itu, kata dia, dibutuhkan respons yang cepat untuk mencegah penularan berkelanjutan. Perlu langkah-langkah strategis untuk pencegahan dan pengendalian Covid-19.

Dikatakannya, pemeriksaan, pelacakan, karantina dan isolasi merupakan satu proses, satu rangkaian kegiatan yang berkesinambungan yang akan efektif memberikan hasil yang baik jika dilakukan dengan cepat dan disiplin.

“Tuntutan akan kecepatan dan kedisiplinan ini membutuhkan keterlibatan masyarakat dalam pelaksanaannya, serta koordinasi antara unit-unit pemerintah di berbagai level,” tegasnya.

Sementara itu, Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Balangan, Ahmad Sauki menerangkan, kegiatan ini dilaksanakan menindaklanjuti surat edaran Kemenkes nomor 817 tahun 2021 tentang peningkatan tes, lacak dan isolasi, sehingga perlu dilakukan berbagai upaya yang sistematis dan koordinatif.

Salah satu langkah penting, ujarnya, yaitu melakukan advokasi kepada lintas sektor agar didapatkan dukungan dalam implementasi tes, lacak dan isolasi di lapangan. Selain itu, upaya sosialisasi juga harus terus-menerus dilakukan, harus intensif dan konsisten, agar setiap komponen yang ambil bagian dalam tes, lacak dan isolasi memiliki pengetahuan, persepsi, gerak dan langkah yang tepat dan sinkron dalam pelaksanaan program.

“Tracing atau pelacakan adalah bagian dari upaya 3T, melengkapi testing dan treatment, yang dilakukan oleh pemerintah sebagai bagian dari penanganan kasus Covid-19,” jelasnya.

Dalam kegiatan ini, sasaran langsung sebagai tracer adalah babinsa, babinkamtibmas, dan petugas surveilans Puskesmas selaku petugas pengolah data. Dengan adanya tracer, memudahkan petugas puskesmas dalam memantau orang-orang yang memiliki riwayat kontak erat dengan pasien yang terkonfirmasi.

“Dari sini kita tahu pentingnya membangun kerja sama dan koordinasi antara tim Puskesmas dengan tracer untuk penguatan 3T, agar kasus konfirmasi sedini mungkin dapat ditindak-lanjuti untuk mencegah penyebaran kasus Covid-19. Juga, supaya peng-entri-an data di aplikasi Silacak dapat dilaksanakan secara maksimal,” tukasnya. (why)

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

X