Upaya Sanggar Seni Gaet Anggota Baru; Bangun Kepedulian Lewat Pementasan Teater

- Selasa, 19 Oktober 2021 | 13:57 WIB
DITOLONG: Di akhir cerita, Sisi justru mendapat pertolongan dari orang-orang pinggiran. | Foto: Wahyu Ramadhan / Radar Banjarmasin
DITOLONG: Di akhir cerita, Sisi justru mendapat pertolongan dari orang-orang pinggiran. | Foto: Wahyu Ramadhan / Radar Banjarmasin

Rasa saling peduli yang kini mulai terkikis menjadi alasan Sanggar Titian Barantai Uniska MAB mengangkat lakon 'Hamil'.

Penulis, WAHYU RAMADHAN

Alunan musik terdengar nyaring dan mengentak. Berpadu kerlap-kerlip lampu sorot panggung. Di sebuah rumah, sepasang suami istri tampak bertengkar hebat. Sumpah serapah meluncur dari mulut keduanya. Saling tuding. Tak ada yang mau mengalah. Padahal, mereka adalah orang berpendidikan.

"Dasar tidak becus !!!," ucap sang suami.

"Kamu yang tidak tak becus !!!," balas si istri.

Rupanya perkara yang dihadapi bukan sepele. Pertengkaran itu dipicu karena anak perempuan mereka, Sisi, hamil di luar nikah.

Tentu tak adil bila hanya menyalahkan Sisi. Andai kedua suami istri itu sadar, masalah yang dialami putrinya itu juga dipicu karena kurangnya perhatian mereka.

Salah satunya, karena kedua suami istri itu terlalu sibuk dengan urusan pekerjaan masing-masing. Anak di rumah tidak dipedulikan. Sisi akhirnya terjerumus dalam pergaulan bebas. Bahkan, hingga hamil di luar nikah.

Pertengkaran itu semakin sengit. Alih-alih mencari solusi, pasangan suami itu justru malah terkesan cuek. Sisi yang berbadan dua lantas ditinggalkan.

Dalam perjalanannya, Sisi semakin dijauhi orang-orang terdekat. Suatu ketika, dia merasa semakin terpuruk, karena menanggung penderitaan seorang diri.

Di tengah kekalutan, muncul dua kelompok anak muda yang bersemangat. Bergaya urakan, namun terlihat modis. Saling beradu mencari perempuan untuk dirayu.

Sisi yang berparas ayu pun termasuk dalam incaran dua kelompok itu. Mereka bersaing memperebutkannya.

Tanpa rasa iba terhadap penderitaan yang dirasakan Sisi, kedua kelompok itu terus melancarkan bujuk rayunya. Tujuannya, agar Sisi mau bergabung dengan salah satu kelompok itu.

Beruntung, kebaikan masih memihak Sisi. Dia diselamatkan sekelompok orang-orang lorong yang dikenal dengan orang pinggiran berhati lembut. Saat itu, Sisi pun akhirnya sadar, masih ada Tuhan yang Maha Baik.

Halaman:

Editor: berry-Beri Mardiansyah

Tags

Rekomendasi

Terkini

X