Belajar Tatap Muka Jalan, di Luar Sekolah Rawan

- Rabu, 20 Oktober 2021 | 11:25 WIB
TATAP MUKA: Pelajar di SMPN 1 Banjarbaru mengikuti PTM terbatas. Meski di sekolah diklaim lebih aman, namun ancaman di luar zona sekolah potensi penularan lebih besar.| Foto: Rifani/Radar Banjarmasin
TATAP MUKA: Pelajar di SMPN 1 Banjarbaru mengikuti PTM terbatas. Meski di sekolah diklaim lebih aman, namun ancaman di luar zona sekolah potensi penularan lebih besar.| Foto: Rifani/Radar Banjarmasin

BANJARBARU - Sudah satu pekan sekolah di Banjarbaru dibuka. Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Banjarbaru mengklaim jika pelaksanaan PTM berjalan dengan lancar.

Kepala Disdik Banjarbaru, M Aswan menceritakan jika dari pantauannya bahwa seluruh sekolah sudah menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Termasuk katanya terkait SOP yang sudah disepakati.

"Alhamdulillah sekolah-sekolah sudah sangat memerhatikan protokol kesehatan. Termasuk alur atau SOP yang sudah kita sepakati, dari datang di sekolah, saat belajar mengajar dan ketika menuju pulang," katanya.

Meski di sekolah diklaim sudah menerapkan prokes yang ketat. Namun banyak pihak mengkhawatirkan bahwa potensi siswa tertular ketika sudah keluar zona sekolah.

Hal ini kata Aswan juga memang jadi atensi pihaknya. Meski demikian, ia mengakui bahwa intervensi Disdik dan pihak sekolah tak bisa menjangkau di luar sekolah.

"Jadi kita itu intervensinya hanya dari menyambut siswa di sekolah setelah diantar, selama di sekolah dan mengembalikan siswa kepada orang tua saat dijemput. Di luar itu pengawasan orang tua," katanya.

Mengingat demikian, maka Aswan mendorong serta mengingatkan agar orang tua aktif mengawasi buah hatinya. Khususnya dalam konteks mencegah potensi penularan Covid-19 di luar sekolah.

"Kita juga menekankan kepada sekolah agar memastikan siswa itu setelah pulang benar-benar dijemput orang tuanya. Jangan lagi ada anak yang keluyuran, harus pulang langsung ke rumah," pesannya.

Adapun salah seorang orang tua siswa, Siska mengaku cukup disiplin dalam langsung menjemput anaknya. Meski diakuinya kadang agak kesulitan karena di beberapa kesempatan bentrok dengan jadwalnya bekerja.

"Karena arahannya dari menjemput sekolah langsung balik ke rumah nah sedangkan saya kadang harus ke kantor dulu. Tapi ini mulai terbiasa dengan pola ini, karena harus mengedepankan keselamatan anak juga," pungkasnya. (rvn/ij/bin)

Editor: berry-Beri Mardiansyah

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kebakaran, Duit Sisa THR Ikut Hangus

Sabtu, 20 April 2024 | 09:15 WIB
X