Ekspor-Impor Kalsel September 2021 Kompak Turun

- Kamis, 21 Oktober 2021 | 09:29 WIB
EKSPOR-IMPOR: Nilai ekspor dan impor di Kalimantan Selatan di bulan September 2021 kompak turun dibanding Agustus 2021 tadi. | Foto-jawapos
EKSPOR-IMPOR: Nilai ekspor dan impor di Kalimantan Selatan di bulan September 2021 kompak turun dibanding Agustus 2021 tadi. | Foto-jawapos

BANJARBARU – Nilai ekspor dan impor di Kalimantan Selatan di bulan September 2021 kompak turun dibanding Agustus 2021 tadi. Penurunan eskpor terbesar terjadi pada komoditas lemak dan minyak hewani/nabati, sementara pada nilai impor penurunan terjadi pada kelompok bahan bakar mineral.

Kepala BPS Provinsi Kalimantan Selatan, Yos Rusdiansyah menjelaskan, bulan September 2021, ekspor barang asal Kalimantan Selatan mencapai US$736,12 juta atau turun sebesar 17,12 persen dibanding nilai ekspor bulan Agustus 2021 yang mencapai US$888,14 juta.

“Penurunan terbesar terjadi pada komoditas lemak dan minyak hewani/nabati sebesar US$59,02 juta atau turun 67,53 persen, sedangkan peningkatan terbesar terjadi pada komoditas olahan dari daging, ikan, krustasea, dan moluska sebesar US$7,27 juta atau naik 33,55 persen,” ujarnya.

Menurut pangsa pasar, terjadi penurunan ekspor dari Kalimantan Selatan ke India sebesar 38,86 persen. Ekpsor ke India di bulan Agustus 2021 mencapai US$129,48 juta, sementara di bulan September turun menjadi turun menjadi US$79,16 juta.

Hal senada juga terjadi pada nilai ekspor. Nilai impor Kalimantan Selatan bulan September 2021 mencapai US$30,83 miliar, turun 39,63 persen dibandingkan Agustus 2021. Penurunan impor terbesar September 2021 dibandingkan Agustus 2021 adalah pada kelompok bahan bakar mineral.

“Impor turun sebesar 48,50 persen, Sedangkan peningkatan terbesar pada kelompok mesin dan peralatan mekanis serta bagiannya, yaitu sebesar 268,74 persen,” ujarnya.

Lima negara pemasok barang impor terbesar di bulan September 2021 adalah Malaysia US$24,79 juta (80,42 persen), Perancis US$2,48 juta (8,03 persen), Singapura US$1,10 juta (3,57 persen), Rumania US$ 0,60 juta (1,96 persen), dan Jerman US$0,47 miliar (1,52 persen). (mat/yn/bin)

Editor: berry-Beri Mardiansyah

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kontribusi BUM Desa di Kalbar Masih Minim

Kamis, 25 April 2024 | 13:30 WIB

Pabrik Rumput Laut di Muara Badak Rampung Desember

Senin, 22 April 2024 | 17:30 WIB
X