Jalan Longsor, Tidak Berpengaruh Dengan Kunjungan Peziarah

- Kamis, 21 Oktober 2021 | 09:44 WIB
UKUR LONGSOR: Anggota BPBD Kabupaten Tapin mengukur jalan yang longsor di Desa Tatakan Kecamatan Tapin Selatan dekat makam Datu Nuraya.
UKUR LONGSOR: Anggota BPBD Kabupaten Tapin mengukur jalan yang longsor di Desa Tatakan Kecamatan Tapin Selatan dekat makam Datu Nuraya.

RANTAU – Jalan menuju makam Datu Nuraya di Desa Tatakan Kecamatan Tapin Selatan yang longsor tidak menghalangi peziarah untuk datang ke makam terpanjang tersebut.

Rabu (20/10) menjelang siang, pengunjung silih berganti berziarah ke kuburan dengan panjang 60 meter dan lebar 6 meter tersebut.

Kakek Dillah, penjaga makam Datu Nuraya menuturkan jumlah kunjungan sebelum dan sesudah jalan longsor masih tetap sama.  “Kunjungan tetap saja ramai, sehari bisa 200 sampai 300 yang datang, itu hari kerja. Beda kalau hari libur, bisa sampai ribuan,” ucapnya saat diwawancarai.

  Kepala Desa Tatakan Ilhamsyah mengatakan jalanan yang rusak menuju makam tidak terpengaruh dengan jumlah peziarah. “Alasannya memang ada jalan baru yang sudah dibangun,” katanya.

Dia mempersilakan para penziarah melewati jalan yang baru dibuat. Untuk memudahkan pengendara roda dua, roda empat maupun lebih, sepanjang jalan sudah dibuat papan penunjuk arah."Jadi tidak akan tersesat," tambahnya.

Jalan baru tersebut memang dibuat oleh perusahaan dalam hal ini PT Antang Gunung Meratus (AGM), sebagai kompensasi untuk jalan lama yang diklaim  masuk konsesi perusahaan tambang itu.

“Dulunya jalan tersebut merupakan jalan yang dibuat desa, lebarnya sekitar 4 meter, tapi tidak bisa dilalui karena belum dibangun jembatannya,” jelasnya.
 
 Jalan baru yang dialihkan tersebut kemudian ditambah lebarnya menjadi 10 meter, dengan tambahan masing-masing bahu jalan 3 meter. "Akhirnya disetujui dengan beberapa pergantian lahan,” ucapnya seraya mengatakan warga lebih nyaman dengan jalan baru yang dibangun karena mempermudah akses. 

 PT AGM melalui Achmad Syahdeni, menuturkan  jalan yang sebelumnya longsor tidak dialihkan, karena masih adanya masyarakat yang mempergunakan jalan tersebut. “Tapi memang ada niatan dari kami untuk menutup jalan tersebut seiring adanya jalur alternatif yang dibuat,” ucapnya.

Sebelumnya BPBD Tapin sudah mengukur titik longsor tersebut.  Panjang sekitar 65 meter, dengan kedalaman 3 meter dan lebar longsor sekitar 13 meter dengan lebar jalan sekitar 7 meter.

Senin (18/10) siang, salah satu warga yang bernama Jamaludin (46) memberitahukan bahwa jalan longsor tersebut baru terjadi Minggu (17/10) malam, saat hujan deras melanda Kabupaten Tapin. “Memang baru, soalnya pas sore kemarin saya lewat masih bisa. Tapi kondisinya sudah retak-retak,” ucapnya.

Sementara Kepala Dinas PUPR Tapin, Yustan Azidin mengatakan jalan yang longsor menuju makam memang  masuk wilayah IUP PT AGM dan sudah dipersiapkan pengalihannya berdasarkan keinginan masyarakat.

"Karena itu, jalan tersebut hampir-hampir tidak dipakai lagi oleh masyarakat. Jadi tidak berpengaruh terhadap aktivitas masyarakat ataupun penziarah," ujarnya. (dly/by/ran)

Editor: berry-Beri Mardiansyah

Tags

Rekomendasi

Terkini

X