Penuh Masalah Mulai Sebelum Dibangun

- Kamis, 21 Oktober 2021 | 09:49 WIB
BAKAL DIRESMIKAN: Jembatan Alalak rencananya diresmikan Presiden Jokowi.
BAKAL DIRESMIKAN: Jembatan Alalak rencananya diresmikan Presiden Jokowi.

Jembatan Sungai Alalak akan diresmikan secara khusus oleh Presiden Joko Widodo hari ini. Peresmian ini akan mengakhiri drama kemacetan berikut kompleksitas lainnya yang sudah terjadi selama dua tahun ini.

----

Dikerjakan sejak 2019 lalu, jembatan ini menguras emosi warga dan pelintas. Bagaimana tidak, kemacetan hampir tiap waktu terjadi saat pekerjaan proyek. Sementara jalan alternatif yang disediakan tak mampu menampung jumlah dan volume kendaraan.


Belum lagi, jalan alternatif di Jalan Tembus Permunas Banjarmasin itu sempat mengalami kerusakan. Bahkan sempat ditanami pohon pisang oleh warga setempat, karena berlubang-lubang.


Jalan alternatif tertutup bagi truk maupun angkutan besar. Alasannya jembatan mengalami masalah jika dilintasi muatan besar. Membatasi ini, portal dipasang. Namun, beberapa kali pula pembatas patah karena angkutan besar memaksa melintas.

 Kemacetan parah juga terjadi di Jalan Gubernur Syarkawi, Lingkar Utara. Kondisi jalan yang mengalami kerusakan parah pasca banjir lalu, membuat truk angkutan yang dialihkan ke sana tak bisa leluasa. Jalan ini adalah akses vital menuju Kalteng ke Kalsel maupun sebaliknya.

Tak sekali truk harus terbalik karena kenekatan para sopir. Mereka pun juga harus berhari-hari tidur di jalan karena terjebak macet. Polemik pun terjadi, di mana para sopir mendesak kepada pemerintah untuk membuka Jembatan Alalak I.

Pasalnya, mereka tak bisa leluasa melintas di jalan yang kondisinya sangat memprihatinkan. Aksi demo sempat dilakukan para sopir dengan menutup Jalan H Hasan Basri, kala itu sampai membuat kemacetan parah di ruas jalan tersebut.

Karena takut terjadi hal-hal yang tak diinginkan yang mengganggu proyek pekerjaan Jembatan Sungai Alalak,  Balai Pelaksana Jalan Nasional Wilayah XI Banjarmasin tak memberi izin pembukaan Jembatan Alalak I.

Akhirnya, demi memfasilitasi para sopir truk dan menjaga stabilitas ekonomi, Pemkab Batola bersama Pemko Banjarmasin pun ikut turun tangan. Pihaknya memfasilitasi kepada perusahaan feri penyeberangan di Sungai Alalak untuk menyeberangkan truk melalui sungai.

Belum cukup sampai disitu, persoalan kembali muncul. Perusahaan penyeberangan sempat merajuk dengan mogok beroperasi karena pernyataan yang membuat pengusaha kapal tersinggung.  Pengusaha menolak mengangkut truk. Dampaknya penumpukan truk terjadi di sisi jalan. Kemacetan ruas Jalan Hasan Basri akhirnya semakin parah karena sebagian jalan ditempati truk.

Tak hanya desakan para sopir truk, warga juga meminta jembatan lama untuk dibuka karena kemacetan seakan tak ada solusi. Terlebih saat itu menjelang bulan Ramadan, waktu dimana volume arus lalu lintas padat di sore hari.

Tingginya desakan warga membuat pihak Balai enyerah. Mereka akhirnya membuka jembatan lama, namun hanya dengan durasi pendek. Yakni pada saat operasional jam kerja. Itu pun hanya satu Minggu karena jembatan lama akan disiapkan pembongkaran demi menyelesaikan Jembatan Sungai Alalak.

Setelah rampung pada 16 September lalu, Jembatan Sungai Alalak masih menjadi isu yang panas karena tak kunjung dibuka. Rombongan motor gede yang  melintas di atas jembatan menjadi bahan hujatan karena menggambarkan adanya diskriminasi. Namun demikian, kelas sosial tertentu bukan hanya memiliki "kemewahan" untuk melintas. Seorang warga Batola viral karena mengatasnamakan keluarga “Basit” yang hanya seorang penjaga keamanan di kawasan jembatan.

Media sosial di banua pun berlomba-lomba menyindir hal tersebut. Jembatan ternyata sudah bisa dilintasi tanpa harus menunggu diresmikan. Sementara Pihak Balai sendiri ngotot tak mau membuka sebelum diresmikan. Warga pun memention Jokowi ke media sosial dan media massa menulis desakan untuk membuka jembatan yang secara ironis akhirnya terkenal dengan nama Jembatan Basit itu.

Isu ini akhirnya sampai ke  istana. Melalui Biro Press Kepresidenan, Presiden Jokowi meminta jembatan bisa dibuka tanpa harus diresmikan terlebih dulu. Akhirnya pada Minggu 26 September lalu, jembatan pun dibuka terbatas hanya untuk kendaraan roda 2 dan roda 4 pribadi dan transportasi umum.

Jauh ke belakang, sebelum pelaksanaan pekerjaan proyek jembatan ini. Tepatnya pada tahun 2018, beberapa persoalan juga sempat terjadi. Yakni soal pembebasan lahan di kawasan Banjarmasin. Beberapa bangunan yang terdampak sempat menemui jalan buntu karena belum ada kesepakatan saat pembayaran ganti rugi.

Dari 36 persil bangunan yang berdiri di sisi kiri-kanan jembatan, masih ada delapan pemilik dari 10 bangunan yng menolak tawaran Pemko Banjarmasin. Saat itu, warga ngotot meminta ganti rugi dengan harga Rp10 juta permeter persegi. Pemko hanya menawarkan Rp7 juta.

Di sisi lain, saat itu kontrak pekerjaan sudah dilaksanakan. Dengan nilai kontrak mencapai Rp278 miliar yang berasal dari Surat Berharga Syariah Negara (SBSN). Pemenangnya adalah PT Wijaya Karya (Persero) Tbk dengan PT Pandji yang ditunjuk sebagai kontraktor pelaksana dengan konsep kerjasama operasi (KSO).

Kini, jembatan ini pun sudah bisa dilalui warga. Selain menjadi ikon Kalsel karena memiliki model cable stayed dan struktur melengkung sebagai rancang bentang utama jembatan. jembatan ini diyakini pula akan berdampak besar terhadap perekonomian Kalsel.

Jika jembatan lama hanya Kelas B dengan umur 50 tahun, jembatan baru ini sudah naik menjadi Kelas A dengan masa fungsi hingga 100 tahun. Tak hanya itu, jembatan baru ini memiliki batas maksimal kendaraan yang dapat melintasi sebesar 10 ton atau lebih kuat dari jembatan sebelumnya maksimal kurang dari 8 ton. Menariknya, jembatan baru ini diklaim didesain dengan memiliki daya tahan terhadap gempa.

Untuk diketahui, konstruksi jembatan ini memiliki total panjang 850 meter. Terdiri dari jembatan utama (cable stayed) 130 meter, jembatan pendekat (pile slab) 295 meter, dan jalan pendekat (oprit) 425 meter. Dengan lebar jembatan mencapai 20 meter yang terdiri dari 4 lajur 2 arah.
 
Kepala Balai Pelaksana Jalan Nasional Wilayah XI Banjarmasin, Syauqi Kamal mengatakan, jembatan ini selain akan menjadi kebanggaan masyarakat Kalsel, juga diyakini akan meningkatkan perekonomian daerah. “Arus transportasi sudah sangat nyaman dan lancar. Kami mengharapkan, agar jembatan ini terus dijaga,” ujarnya.

Dia menyebut, pekerjaan yang paling menguras energi dan pikiran adalah pada saat penancapan tiang pancang yang melengkung hingga pengecoran. Terlebih saat itu kondisi cuaca sedang musim hujan. Belum lagi kondisi pandemi yang memaksa pekerjaan terbatas. “Tapi alhamdulillah selesai tepat waktu,” tuturnya.

 Kepala Bappeda Kalsel, Nurul Fajar Desira mengatakan, jembatan ini dipastikan membuat aktivitas warga semakin nyaman. Jauh berbeda dengan jembatan lama. “Dampaknya sangat luas dan bagus untuk perekonomian,” ujarnya.

Dia memastikan, dampak ekonomi dari selesainya jembatan ini tak bisa diragukan. Kenyamanan melintasi akan semakin mempermudah para pengguna jalan. “Jembatan sebagai konektivitas antar wilayah sangat diperlukan agar pergerakan orang, barang dan logistik lebih cepat dan efisien dalam memenuhi kebutuhan masyarakat. Tentu saja dengan kenyamanan akan memudahkan dan memangkas biaya, yang dampaknya bisa menurunkan biaya operasional,” paparnya.

Yang paling penting adalah, pertumbuhan ekonomi kawasan turut berdampak. Sebagai contoh, baru saja dibuka para PKL ramai. Toko dan warung termasuk usaha lain pun mulai marak berdiri. “Ini buah kesabaran pembangunan. Wajar saja beragam keluhan datang saat perbaikan infrastruktur,” tandasnya. 

 

Sahbirin Noor: Terima Kasih Pak Jokowi

Kumandang azan maghrib baru saja usai. Alif , seorang pedagang bakso pentol memarkir gerobaknya di bahu badan jalan Jembatan Alalak untuk Salat Magrib berjamaah di Masjid yang berada tak jauh dari jembatan.

Usai salat berjamaah, Alif mengayuh gerobak dagangannya ke ujung jalan Jembatan yang terkenal dengan nama Basit itu,  sisi kanan dari arah  Kabupaten Barito Kuala. Di lokasi itu Alif tak seorang diri. Di sana  ada puluhan pelapak makanan, minuman ringan, dan wahana permainan anak-anak. Selepas petang, lokasi ini ramai seperti pasar malam.

Alif sadar tempat itu sumber penghasilan baru. Dua hari sejak Jembatan Sungai Alalak dibuka untuk umum pada 26 September lalu, Alif mulai mangkal di sana. Kini, ia tidak lagi keliling mengayuh gerobak hingga larut malam.

“Saya di sini setelah maghrib sampai jam sepuluh malam. Rata-rata dapat seratus ribu. Sebelumnya keliling sampai malam hari,” kata Alif.

Kawasan dekat Jembatan Allalak memang memberikan harapan baru menggerakkan perekonomian rakyat di tengah pandemi covid 19. Belum sebulan dibuka untuk umum, lokasi sekililing Jembatan Sungai Alalak sudah menjadi simpul baru denyut ekonomi warga saat malam tiba. 

Masyarakat merasakan langsung  dampak ekonomi dari jembatan senilai Rp 278 miliar  yang mulai dibangun sejak akhir tahun 2018 itu. Sebelum jembatan direnovasi, kawasan itu tak memiliki magnet ekonomi yang signifikan.

Gubernur Kalimantan Selatan Sahbirin Noor mengatakan perhatian besar pemerintah pusat untuk Kalsel melalui pembangunan infrastruktur berdampak pada bergeraknya roda perekonomian Kalsel dan daerah sekitarnya, hingga berdampak bagi peningkatan kesejahteraan rakyat.

Secara khusus dia mengucapkan terimakasih kepada Presiden Joko Widodo atas sumbangsih pembangunan jembatan kebanggan warga Kalimantan Selatan itu.

Menurut Sahbirin Noor, dua tiang yang menjulang pada bentang tengah jembatan punya makna filosofis bagi masyarakat Kalsel.

Ia menggambarkan kedua tiang itu mirip tangan yang menengadah.“Seperti sedang berdoa. Kita tahu masyarakat kita religius, jadi membangun dengan hati,” kata Sahbirin Noor.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Basuki Hadimuljono mengatakan, keberadaan jalan nasional dan jembatan diharapkan dapat mendukung kegiatan ekonomi kawasan dan kesejahteraan masyarakat. 

Sementara itu, panggung peresmian Jembatan Basit sedang dibangun jelang kedatangan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Sejumlah personel TNI, Polri dan Pasukan Pengamanan Presiden terpantau sudah berada di lokasi sejak pagi.

Jumlahnya ratusan. Ada yang berpakaian dinas lengkap dengan senjata,  ada yang mengenakan pakaian preman. Mereka tersebar di sekitar lokasi tempat peresmian. Sekitar pukul 13.20 Wita, iring-iringan mobil dengan pengawalan voorijder kepolisian berhenti di depan Rumah Sakit Umum Ansari Saleh.

Sejumlah personel Polisi Militer dan Polisi Lalu Lintas dari Polda Kalsel bersama beberapa orang Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) terlihat sibuk mempersiapkan jalannya pelaksanaan gladi bersih menyambut kedatangan Presiden Jokowi. “Iya mau gladi bersih,” kata seorang Paspampres.

Lajur dari arah Banjarmasin menuju Batola ditutup sementara.  Para pengendara yang ingin melintas dialihkan ke arah jalan Jembatan Alalak II, sedangkan jalur dari Batola menuju Banjarmasin ditutup total. Karena lajur tersebut adalah panggung tempat pelaksanaan peresmian jembatan.

Kedatangan Presiden Jokowi ke Banua selain meresmikan Jembatan Basit juga meninjau Pabrik Biodiesel  PT Jhonlin. Informasinya Jokowi tiba di Bandara Syamsuddin Noor, Banjarbaru pukul 09.30 pagi kemudian langsung menuju Tanah Bumbu menggunakan helikopter kepresidenan.

Selesai di Tanah Bumbu, agendanya akan kembali menuju Bandara Syamsuddin Noor. Sebelum ke Banjarmasin meresmikan jembatan dan memantau vaksinasi di RSUD Ansari Saleh. Baru setelah itu, Jokowi akan menuju Jembatan Sungai Alalak dengan berjalan kaki.(mof/gmp/by/ran)

 

Editor: berry-Beri Mardiansyah

Tags

Rekomendasi

Terkini

Rem Blong, Truk Solar Hantam Dua Rumah Warga

Kamis, 28 Maret 2024 | 19:00 WIB

Masalah Pendidikan Jadi Sorotan Ombudsman

Kamis, 28 Maret 2024 | 16:50 WIB

Gempa 3,3 Magnitudo Guncang Kotabaru

Kamis, 28 Maret 2024 | 15:58 WIB
X