Kafe "aesthetic" mungkin sudah biasa. Tapi kafe yang mengusung konsep tegas, apalagi tentang K-Pop, tampaknya masih sehitungan jari. Yang penasaran? Sesekali mampir ke Kopi Chuseyo Gatot Subroto.
TIA LALITA NOVITRI, BANJARMASIN
Bisnis kafe atau tongkrongan anak muda kian menjamur di kota-kota besar. Tak terkecuali di Banjarmasin. Baik di tepi jalan protokol, kompleks permukiman hingga halaman ruko bisa dijadikan tongkrongan para penyeruput kopi.
Mengusung konsep tak biasa, Kafe Kopi Chuseyo di Jalan Gatot Subroto, Banjarmasin Timur tampak mencolok. Tak seperti konsep kafe pada umumnya yang dominan bergaya interior industrial, unfinished, minimalis, atau rustik, kafe ini tampak lebih wah dengan konsep Korean Pop (K-Pop).
Kopi Chuseyo sebenarnya jaringan waralaba dari merek serupa di Jakarta. Konsep utamanya untuk mewadahi para fanbase K-Pop di berbagai kota di Indonesia.
Beroperasi sejak 31 Juli 2020, kafe ini terbilang nekat. Grand opening saat COVID-19 sedang merebak. Supervisor Kafe Chuseyo, Alfina Kanz Kamila menyebut tak ingin kehilangan kesempatan.
Apalagi mengingat basis penggemar K-Pop di Banjarmasin menjadi pasar yang menguntungkan. Loyalitas fans terhadap idola mereka adalah peluang emas.
"Karena fanbase K-Pop di Banjarmasin lumayan banyak dan mereka benar-benar aktif," tutur Alfina.
Beberapa di antaranya seperti fanbase NCT, EXO, BTS dan masih banyak lagi. Kafe ini juga mewadahi para grup-grup dance cover di Banjarmasin yang kian bertambah.
"Karena memang khas kami ya K-Pop, mulai dari playlist-nya, sampai mengadakan event anniversary dan comeback-nya grup idola K-Pop," ujarnya.
Belum lama tadi, penulis mampir ke kafe ini. Begitu masuk, langsung disambut oleh lagu teranyar Taeyeon berjudul Weekend. Cukup menghibur, ketimbang harus mendengar lagu-lagu tren TikTok yang itu-itu saja.
Bar kopi berada tepat di sebelah pintu masuk. Barista menyambut hangat dengan senyuman. Tak langsung memesan, mata langsung tertuju pada konsep interiornya yang unik.
Ruang kafe ini didominasi oleh warna putih tulang layaknya rumah-rumah minimalis di K-Drama. Berpadu dengan furniture dan lantai vinyl kayu. Suhunya sejuk, bikin yang nongkrong jadi "cozy".
Di sisi kiri ruangan terdapat jembatan kayu berukuran dua meter. Properti ini dilengkapi background landmark Korea Selatan, Namsan Tower.
Ratusan gembok berbentuk hati tergantung di kawat besi jembatan. Lengkap dengan tulisan nama dan harapan para remaja yang kebanyakan soal cinta. "Spot ini memang disediakan buat pengunjung yang ingin memasang gembok cinta seperti di Namsan Tower," tutur Alfina.
Jembatan ini juga dilengkapi dengan patung styrofoam Tae Hyung BTS dan Jaehyun NCT di kedua ujung jembatan. Properti favorit yang kerap dipakai fans untuk berfoto.
Di sisi lain terdapat pojok merchandise. Puluhan kotak berisi kartu foto K-Pop idol ada di sini. Baik yang official dan unofficial. Ini benda wajib bagi para fans idol group. "Juga tersedia tumbler bergambar idola dan bantal chibi tentang idol group," sebut Alfina.
Lantai atas kafe ini kerap digunakan untuk acara khusus. Seperti nonton bareng, kompetisi dance cover dan masih banyak lagi.
Kopi Chuseyo juga mengadakan Cupsleeve Event sejak awal opening kafe. Event ini diambil dari budaya Korsel untuk merayakan ulang tahun K-Pop Idola. Dalam sebulan setidaknya ada empat cupsleeve event yang mereka adakan.
Cupsleeve adalah kertas yang digunakan untuk memegang gelas kopi. Dalam budaya Korsel, Cupsleeve dicetak dengan tema khusus sesuai momen yang hendak dirayakan. Salah satu bentuk fanatisme fans terhadap idola.
"Antusiasme pengunjung ramai sekali untuk event cupsleeve ini. Apalagi buat grup idol besar, bisa sampai rebutan," beber Alfina.
Pembeli cukup menambah Rp10 ribu untuk tiap minuman yang ditambah dengan paketan cupsleeve. Berisi kertas pegangan cangkir, photo card, polaroid dan juga stiker.
Harga menu di kafe ini terbilang murah. Untuk minuman berkisar antara Rp19 ribu hingga Rp30 ribu. Sedangkan makanan mulai dari Rp15 ribu hingga Rp30 ribu.
Kopi Oppa dan Unnie jadi menu best seller di sini. Buat yang suka non kopi, ada Banana Uyu dan Spring Day yang terbuat dari olahan buah dan krim.
“Bahan dan cita rasa yang kami suguhkan memang yang khas Korea," ujarnya.
Begitu juga untuk menu makanannya. Di sini tersedia topokki, jajangmyeon, bulgogi, ramyeon, samyang dan masih banyak lagi. "Di tempat lain mungkin ada tapi tidak berkonsep kafe," tuntas Alfina. (at/fud)