Jurkani Dibacok, Pelakunya Adalah….

- Sabtu, 23 Oktober 2021 | 19:27 WIB
Grafis: Radar Banjarmasin
Grafis: Radar Banjarmasin

BANJARMASIN - Kuasa hukum perusahaan tambang PT Anzawara Satria, Jurkani, dibacok orang tak dikenal, di Desa Bunati, Jumat (21/10) petang. Akibat pembacokan itu, korban mengalami luka parah di sekujur tubuhnya.

Kapolres Tanah Bumbu melalui Humas AKP Made Rasa mengatakan, saat kejadian korban sedang melintas di jalan Bunati Kecamatan Angsana menggunakan mobil Strada.

Tiba-tiba mobil diadang beberapa orang tidak dikenal. Memecah kaca mobil, lalu membacok Jurkani. Kemudian kabur. Jurkani kemudian dilarikan ke Klinik Safira. Karyawan perusahaan lainnya kemudian melapor ke Polsek Angsana.

Mendapati kasus tersebut, Tim Buser Polda dan Polres Tanah Bumbu lantas melakukan pengejaran ke lapangan. "Sedang dalam pengejaran. Kalau dapat nanti kami kabari," ujar Made.

Untuk motif pelaku Made belum memberikan informasi. "Masih dalam lidik. Tidak bisa berasumsi. Polisi keterangannya menggunakan data valid," pungkasnya.

Dikonfirmasi Radar Banjarmasin, Direktur Serse Kriminal Umum (Dirkrimum) Polda Kalsel, Kombes Pol Hendri Budiman menyatakan sudah memerintahkan Tim Resmob untuk menyelidiki perihal tersebut."Kami sudah back up, Resmob Macan Kalsel diturunkan ke sana," katanya.

Namun, Hendri belum mau mengungkap, penyebab peristiwa yang menimpa Jurkani. Dia meminta untuk mengkonfirmasi Bidang Humas Polda Kalsel."Ke Kabid Humas aja ya," balasan pesan WhatsApp-nya.

Sekadar diketahui, Jurkani belum lama tadi melapor ke polisi. Terkait dugaan tambang ilegal di wilayah konsesi perusahaan PT Anzawara Satria. Jurkani melapor para penambang ilegal nekat menerbas police line yang dipasang polisi. 

Titik lokasi yang dimasuki penambang ilegal itu masuk wilayah konsesi PT Anzawara Satria.  Jurkani mengatakan, pihaknya sempat mencegat para penambang. Saat ditanyakan tujuan memasuki lahan yang sudah dipasang police line,  mereka hanya menjawab singkat. "Perintah bos,” kutip Jurkani  Minggu lalu. 

 Jurkani atas nama perusahaan kemudian melaporkan hal ini ke Polsek Angsana. Petugas kepolisian yang datang berhasil mengusir dua unit alat berat tersebut meninggalkan lokasi. Namun demikian ditengarai para penambang ilegal itu tak jera, mereka balik di malam hari.

Konflik PT Anzawara Satria dengan penambang ilegal memang memanas dalam beberapa bulan terakhir. Pertengahan September lalu, Asma Budi, Kuasa Hukum PT Anzawara Satria juga menggelar jumpa pers untuk melaporkan temuan kegiatan penambangan ilegal di wilayah konsesi mereka kepada Mabes Polri dan Kementerian ESDM. “Para pelaku pertambangan ilegal merugikan klien kami,” ujar Asma Budi.

Dia mengatakan kerugian yang dialami PT Anzawara Satria  sudah mencapai Rp 10,5 miliar karena adanya aktivitas tambang ilegal di wilayah konsesi mereka.  Dia meminta perlindungan hukum agar oknum penambang tanpa izin (Peti), ditindak sesuai dengan hukum yang berlaku.

Dari keterangan manager external PT Anzawara Satria Emma Rivilla yang dikutip Radar Banjarmasin, penambangan ilegal di lahan PT Anzawara Satria pertama kali diketahui pada 25 Juni 2021 lalu. Para penambang bahkan berani menggunakan puluhan alat berat dan dump truck.

Perusahaan kemudian mengadukan kasus ini ke Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Kalimantan Selatan berikut bukti-bukti illegal mining yang ditemukan dan legalitas perizinan perusahaan kepada penyidik Polda Kalsel.

Inspektur Tambang dan Dit Reskrimsus Polda Kalsel kemudian turun ke lokasi pada 26 Agustus 2021. Namun tak ada penambangan ilegal yang ditemukan. Petugas hanya menemukan sisa batu bara yang belum sempat diangkut dan sejumlah kawah besar bekas galian yang ditinggal para terduga pelaku ilegal mining. “Diduga rencana kedatangan penyidik ini telah diketahui atau bocor,” ungkap Jurkani kala itu.
 uh dari lokasi.

Selanjutnya, setelah berselang dua hari setelah kunjugan tersebut, para penambang ilegal ditengarai kembali melakukan kegiatannya.

Meski ini murni kasus kriminal, tapi tak luput menarik perhatian publik Kalsel karena korbannya adala Jurkani. Sebagaimana diketahui, Jurkani sendiri pada Pilgub Kalsel lalu pernah menjadi nama yang populer. Dia pernah tersandung  kasus pemukulan di masjid saat menjadi anggota tim hukum Denny Indrayana.

Hingga berita ini ditulis, Jurkani masih dalam kondisi kritis dan dilarikan ke rumah sakit di Banjarmasin. (tim/by/ran)

Editor: berry-Beri Mardiansyah

Tags

Rekomendasi

Terkini

EO Bisa Dijerat Sejumlah Undang-Undang

Rabu, 24 April 2024 | 08:00 WIB

Pengedar Sabu di IKN Diringkus Polisi

Rabu, 24 April 2024 | 06:52 WIB

Raup Rp 40 Juta Usai Jadi Admin Gadungan

Selasa, 23 April 2024 | 09:50 WIB

Masih Abaikan Parkir, Curanmor Masih Menghantui

Selasa, 23 April 2024 | 08:00 WIB
X