Pakar, Diskusikan Topik Ekonomi dan Wetlands Pasca Pandemi

- Senin, 25 Oktober 2021 | 09:05 WIB
SEMINAR INTERNASIONAL: Rektor ULM, Prof Sutarto Hadi bersama panitia pelaksana usai membuka The 2nd International Forum on Business and Economy 2021 (IFBE 2021) dan The 7th International Symposium on Wetlands Environmental Management 2021 (ISWEM 2021) di Hotel Golden Tulip Galaxy Banjarmasin, Ahad (24/10).
SEMINAR INTERNASIONAL: Rektor ULM, Prof Sutarto Hadi bersama panitia pelaksana usai membuka The 2nd International Forum on Business and Economy 2021 (IFBE 2021) dan The 7th International Symposium on Wetlands Environmental Management 2021 (ISWEM 2021) di Hotel Golden Tulip Galaxy Banjarmasin, Ahad (24/10).

Dampak paling nyata dari sebuah pandemi adalah keterpurukan ekonomi. Realita inilah yang terjadi pada pandemi Covid-19 yang melanda dunia. Walaupun diklaim berangsur menurun, pandemi Covid-19 masih menjadi bahasan yang menarik untuk diperbincangkan. Fakultas Ekonomi Bisnis (FEB) dan Pusat Pengelolaan Jurnal dan Penerbitan (PPJP) Universitas Lambung Mangkurat (ULM) menghadirkan sejumlah pakar ekonomi dalam dan luar negeri untuk membahasnya dalam sebuah simposium dan seminar internasional yang digelar di Hotel Golden Tulip Galaxy Banjarmasin 24-26 Oktober ini.   

Masih dalam rangka Dies Natalis FEB ke-63 dan Dies Natalis ULM ke-63, FEB dan PPJP ULM mengangkat isu hangat mengenai potensi perkembangan ekonomi dan wetlands pasca pandemi Covid-19 lewat dua gelaran bergengsi dan layak diikuti oleh para peneliti, praktisi ekonomi, maupun akademisi. Yakni, The 2nd International Forum on Business and Economy 2021 (IFBE 2021) dan The 7th International Symposium on Wetlands Environmental Management 2021 (ISWEM 2021). Lewat seminar dan simposium internasional tersebut, ULM menghadirkan pakar-pakar dari dalam dan luar negeri. 

Antara lain, Dr. Biswa Nath Bhattacharyay, International Consultant ADB & Professor Global Humanistic University; Akademisi dari Florida International University AS, Dr Jay P. Shah; Obi Ejeatuluchukwu dari Universitas Nnamdi Azikiwe, Nigeria, serta Prof. Stephen Yong Seung Park dari Kyung Hee University, Korea Selatan. Sementara, untuk pakar dari dalam negeri, ULM menghadirkan Prof Muhammad Handry Imansyah, MAM, Ph.D dan Dr. dr. Mohammad Rudiansyah, M.Kes.,SpPD, K-GH, FINASIM dari ULM Banjarmasin. Serta, Valensi Kautsar, Ph. D dari Stiper Agricultural University Indonesia dan pakar dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Galang Lufityanto, M.Psi., Ph.D.

“Agenda ini dibuka oleh Rektor ULM, Prof. Sutarto Hadi dan didampingi oleh Dekan FEB ULM, Dr. Atma Hayat. Dengan Keynote Speaker, Prof. Suahasil Nazara, yang adalah Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) RI,” ungkap Sekretaris Panitia Pelaksana, Enny Hardi, Ahad (24/10). 

Ditambahkan Enny, para pakar dari dalam dan luar negeri tersebut akan membahas isu-isu perkembangan ekonomi dan wetlands pasca pandemi Covid-19. “Isu ekonomi tentunya menyangkut berbagai aspek kehidupan yang berdampak langsung kepada masyarakat. Antara lain, juga berdampak terhadap kesehatan, sosial budaya, lingkungan, teknologi, serta wetlands. Bahasan ini bakal jadi diskusi menarik di IFBE 2021 dan ISWEM 2021,” sebutnya. Adapun Call for Paper IFBE 2021 dan ISWEM 2021 mengarah kepada penulisan karya ilmiah yang ditujukan kepada para peneliti. “Kami mengajak para peneliti untuk membuat karya ilmiah yang nantinya diproyeksikan untuk diterbitkan di jurnal nasional, jurnal internasional, dan Prosiding terindeks Scopus. Saat ini ada 26 karya ilmiah yang diterima. 

Nantinya, para penulis karya ilmiah tersebut akan mempresentasikan karyanya di hadapan para pakar tersebut.  “Penulisan karya ilmiah dengan tema Post Pandemic atau setelah pandemi. Karya ilmiah yang kami utamakan adalah mengenai akselerasi dan pemulihan ekonomi pasca pandemi. Namun, kami juga memberikan ruang bagi para peneliti yang mengetengahkan bahasan mengenai teknologi, kesehatan, sosial, wetlands, dan hal-hal lain berkaitan dengan pasca pandemi,” sambungnya.

Panitia akan memberikan apresiasi bagi penulis karya ilmiah terbaik berdasarkan penilaian para pakar. Yakni, berupa hadiah Rp 5 juta, Rp3 juta, dan Rp 2 juta bagi tiga karya ilmiah terbaik. “Penyaji terbaik atau best presenter juga akan mendapatkan hadiah menarik dari panitia. Pengumuman pada akhir acara, yakni Selasa (26/10),” sebutnya. Di samping itu, kami juga akan menggelar kegiatan Scientific Writing berupa coaching clinic untuk penulisan karya ilmiah,” ujar Enny. 

Sementara itu, Rektor ULM, Prof. Sutarto Hadi dalam sambutannya mengapresiasi agenda seminar dan simposium internasional yang digelar oleh FEB ULM tersebut.(adv/oza)

Editor: berry-Beri Mardiansyah

Tags

Rekomendasi

Terkini

Banjarmasin Pulangkan 10 Orang Terlantar

Jumat, 26 April 2024 | 14:30 WIB
X