Masih Perkara Sampah, Dari Siring Piere Tendean Hingga Kompleks Pelajar

- Selasa, 26 Oktober 2021 | 09:50 WIB
JOROK: Tumpukan sampah di kawasan wisata Siring Pierre Tendean. Kebanyakan bungkus makanan dan minuman yang ditinggalkan pengunjung dan PKL.| Foto: Wahyu Ramadhan/Radar Banjarmasin
JOROK: Tumpukan sampah di kawasan wisata Siring Pierre Tendean. Kebanyakan bungkus makanan dan minuman yang ditinggalkan pengunjung dan PKL.| Foto: Wahyu Ramadhan/Radar Banjarmasin

BANJARMASIN - Petugas kebersihan di Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Banjarmasin, Ibramsyah tak habis pikir.

Sudah dipasangi spanduk larangan, nyatanya masih saja ada sampah yang dibuang sembarangan di kawasan wisata Siring Pierre Tendean. Tumpukan sampah bahkan meluber hingga ke badan jalan.

"Sudah diumumkan dilarang, masih saja dibuang di sini," keluhnya.

Kemarin (25/10) sekitar jam 10 pagi, Ibramsyah dan rekan-rekannya sibuk mengangkuti tumpukan sampah itu ke atas pikap.

Pria berpeci itu menduga, tumpukan sampah itu bukan hanya dari pengunjung siring, tapi juga dari pedagang kaki lima yang ramai pada akhir pekan.

"Tepian Sungai Martapura ini biasa dikunjungi warga luar daerah, kalau melihat sampah menumpuk dan berserakan begini, yang malu kita juga," tambahnya.

"Tolong lah sadar diri. Di sini bukan tempat pembuangan. Ini tempat wisata. Kami menyediakan tong sampah di kawasan sini untuk pengunjung. Sementara untuk pedagang dan warga, sudah ada TPS (Tempat Pembuangan Sementara) tersendiri," tekannya.

Yang memprihatinkan, sebenarnya karena pandemi COVID-19, kawasan siring belum dibuka pemko. Bayangkan jika nanti sudah kembali dibuka.

“Kalau pakai pikap, tidak sanggup. Kami biasanya sampai harus menurunkan truk,” tutup Ibramsyah.

Tumpukan sampah serupa juga muncul di Kompleks Pelajar Mulawarman. Tepatnya di Jalan Batu Tiban.

Pantauan Radar Banjarmasin kemarin, tumpukan sampah rumah tangga itu meluber keluar TPS.

Patut disesalkan, mengingat di kawasan ini berdiri banyak fasilitas pendidikan. Dari TK hingga SMA, dari madrasah tsanawiyah hingga aliyah.

Kepala TK Negeri Pembina Banjarmasin Tengah, Nisfaidah menceritakan, ini bukan kejadian pertama. Ditegaskannya sudah sangat sering.

Wajar bila ia dongkol. Karena bau sampah tercium hingga taman kanak-kanak. “Sangat mengganggu. Baunya jelas tidak enak. Apalagi anak-anak didik kami yang masih duduk di bangku TK," bebernya.

Halaman:

Editor: berry-Beri Mardiansyah

Tags

Rekomendasi

Terkini

Rem Blong, Truk Solar Hantam Dua Rumah Warga

Kamis, 28 Maret 2024 | 19:00 WIB

Masalah Pendidikan Jadi Sorotan Ombudsman

Kamis, 28 Maret 2024 | 16:50 WIB

Gempa 3,3 Magnitudo Guncang Kotabaru

Kamis, 28 Maret 2024 | 15:58 WIB
X