BANJARMASIN – Setelah bertahun-tahun menanti, akhirnya Siring Sungai Baru di Kampung Ketupat dibenahi.
Paling mencolok, lantai siring juga dipasangi keramik dengan ornamen ketupat. Cocok dengan pekerjaan kebanyakan warga Sungai Baru yang merupakan penganyam dan pedagang ketupat.
Selain itu juga ada pemagaran. Plus pemasangan guiding block untuk membantu penyandang disabilitas.
Pemandangan siring itu disambut baik oleh warga sekitar. Seperti Ida, ia yakin siring di samping Jembatan Dewi itu bakal ramai dikunjungi.
“Motif ketupatnya bagus, cocok dengan ciri khas Kampung Ketupat. Kalau ramai dikunjungi, saya yakin, usaha kami di sini bakal lebih ramai,” kata perempuan 54 tahun itu.
Pantauan Radar Banjarmasin kemarin (28/10) siang, tampak pengunjung sejumlah pengunjung bersantai di sana menikmati pemandangan Sungai Martapura.
Salah seorang pengunjung menyarankan, jangan cuma sisi proyeknya yang diurusi pemko, tapi juga kebersihannya.
“Siringnya kan sudah bagus. Tinggal disediakan tong sampah. Lalu, ilalang di samping siring juga dibersihkan. Biar lebih nyaman dipandang," saran Juraidah.
Dikonfirmasi terpisah, Kepala Bidang Sungai di Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Banjarmasin, Hizbul Wathony menjelaskan, ini merupakan tahap finishing.
“Sebenarnya, sudah lama. Tapi, karena anggarannya selalu dialihkan, jadi baru bisa dikerjakan tahun ini," jelasnya.
Rinciannya, finishing untuk siring sepanjang 500 meter dan selebar lima meter itu menelan anggaran Rp1,2 miliar.
“Nanti juga akan dipasangi lampu, kursi dan tong sampah. Kemudian pagar dan dinding siring juga akan dicat ulang," janjinya.
Selain Sungai Baru, tahun 2022 depan, PUPR juga akan mengerjakan finishing siring di kawasan Jalan RK Ilir, dekat Rumah Sakit Sultan Suriansyah dan siring Kelayan, dekat Swiss-Belhotel Borneo.
“Kalau di Swiss-Belhotel, motifnya sama saja dengan Sungai Baru. Kawasan itu memang masih menyambung. Kalau RK Ilir, kami cari motif lain. Yang pasti mengadopsi budaya lokal,” pungkasnya. (war/fud/ema)