Penumpang Naik, Tapi tak Signifikan

- Selasa, 2 November 2021 | 20:09 WIB
TAK SIGNIFIKAN: Kondisi Bandara Internasional Syamsudin Noor, baru-baru tadi. Semenjak biaya tes PCR turun, penumpang pesawat mulai sedikit naik. | FOTO: SUTRISNO/RADAR BANJARMASIN
TAK SIGNIFIKAN: Kondisi Bandara Internasional Syamsudin Noor, baru-baru tadi. Semenjak biaya tes PCR turun, penumpang pesawat mulai sedikit naik. | FOTO: SUTRISNO/RADAR BANJARMASIN

BANJARBARU - Pemerintah resmi menetapkan batas tarif tertinggi tes swab polymerase chain reaction (PCR): Rp275 ribu untuk Jawa dan Bali dan Rp300 ribu di luar Jawa-Bali. Kebijakan ini ternyata hanya sedikit mendongkrak pertumbuhan penumpang di Bandara Internasional Syamsudin Noor.

Stakeholder Relation Bandara Internasional Syamsudin Noor, Ahmad Zulfian Noor mengatakan, semenjak biaya tes PCR turun, jumlah penumpang cuma naik 20 persen.

"Sekarang sehari rata-rata 1.800 sampai 2.200 penumpang, sebelumnya di bawah 1.500," katanya kepada Radar Banjarmasin, kemarin.

Meningkatnya penumpang ucap Zulfian, membuat jumlah penerbangan sedikit bertambah. Dari sebelumnya rata-rata hanya 17 flight sehari, sekarang jadi 20 sampai 22 flight. "Untuk jam operasional bandara juga ditambah. Sekarang sampai pukul 6 sore, sebelumnya sampai pukul 4 sore saja," ucapnya.

Menurutnya, peningkatan penumpang selain karena turunnya biaya tes PCR, juga lantaran semakin ringannya syarat bepergian menggunakan pesawat. "Sejak 28 Oktober 2021, terbang antar daerah di luar Jawa-Bali tidak lagi harus membawa hasil tes PCR. Tapi cukup mencantumkan hasil negatif rapid test antigen," ujarnya.

Dirincikannya, dengan aturan baru ini syarat perjalanan untuk penerbangan di luar Jawa dan Bali adalah menunjukkan hasil negatif PCR dengan maksimal pengambilan sampel 3x24 jam atau hasil negatif rapid test antigen dengan sampel maksimal 1x24 jam sebelum keberangkatan. "Tapi penumpang masih wajib menunjukkan kartu vaksin minimal dosis pertama," rincinya.

Sedangkan, untuk penerbangan di dalam Jawa-Bali atau penerbangan dari dan ke Jawa-Bali tetap wajib mencantumkan keterangan negatif PCR dengan sampel maksimal 3x24 jam sebelum keberangkatan. Kemudian penumpang juga wajib menunjukkan kartu vaksin minimal dosis pertama.

Zulfian berharap, semakin ringannya syarat terbang dapat memicu pertumbuhan penumpang di Bandara Internasional Syamsudin Noor. "Karena saat ini penumpang sudah mulai meningkat sekitar 20 persen," ujarnya.

Meningkatnya jumlah penumpang dibenarkan Area Manager Lion Air, Agung Purnama. Dia menyebut, sejak ditetapkannya penurunan biaya PCR, penumpang Lion Air meningkat 37,8 persen. "Apalagi biaya PCR yang disediakan Lion Air cuma Rp225 ribu," sebutnya.

Akan tetapi, dia menilai peningkatan jumlah penumpang di Bandara Internasional Syamsudin Noor masih belum signifikan. "Kenapa tidak signifikan? Karena hari libur nasional dan hari minggu banyak fasilitas kesehatan yang tidak melayani PCR," ucapnya.

Meski pertumbuhan penumpang belum signifikan, dia menuturkan, Lion Air di Bandara Internasional Syamsudin Noor melakukan penambahan masing-masing satu flight ke Jakarta, Surabaya dan Balikpapan. "Kemudian rute ke Yogyakarta juga dibuka kembali," tuturnya.

Dengan begitu, Agung mengatakan, kini Lion Air rata-rata bisa melayani 10 flight di Bandara Internasional Syamsudin Noor, dengan rute ke Jakarta, Surabaya, Yogyakarta, Semarang, Balikpapan dan Kotabaru.

Sementara itu, GM Garuda Indonesia Banjarmasin, Endy Latief menyampaikan, jumlah penumpang yang mereka layani masih relatif stabil meski biaya PCR sudah turun. "PCR di GA sekarang Rp225 ribu," ucapnya.

Dia mengungkapkan, biasanya peningkatan perjalanan penumpang tertinggi hanya saat akhir pekan. "Jadi sekarang kami masih melayani penerbangan ke Jakarta, untuk penambahan flight belum ada, masih menunggu schedule planning untuk winter season," ungkapnya. (ris/ran/ema)

Halaman:

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kontribusi BUM Desa di Kalbar Masih Minim

Kamis, 25 April 2024 | 13:30 WIB

Pabrik Rumput Laut di Muara Badak Rampung Desember

Senin, 22 April 2024 | 17:30 WIB
X