Minta Usir Pelangsir dari SPBU, Organda Tuntut Penambahan Kuota BBM

- Selasa, 2 November 2021 | 20:14 WIB
TUNTUT KEADILAN: Para sopir mogok kerja dan memenuhi gerbang Pelabuhan Trisakti Banjarmasin, kemarin. Mereka meminta penyaluran solar subsidi lebih ditata pemerintah. | FOTO: M OSCAR FRABY/RADAR BANJARMASIN
TUNTUT KEADILAN: Para sopir mogok kerja dan memenuhi gerbang Pelabuhan Trisakti Banjarmasin, kemarin. Mereka meminta penyaluran solar subsidi lebih ditata pemerintah. | FOTO: M OSCAR FRABY/RADAR BANJARMASIN

BANJARMASIN - Terik mentari siang kemarin tak membuat semangat para sopir dan buruh Pelabuhan Trisakti Banjarmasin luntur. Mereka berunjukrasa di depan pintu gerbang pelabuhan meminta penyaluran solar subsidi lebih teratur.

Para sopir dan buruh menutup pintu masuk Pelabuhan Trisakti Banjarmasin di bagian barat. Mereka berorasi di bak terbuka truk, mendesak agar aparat mengusir pelangsir di SPBU. Mereka menuding, para pelangsir ini lah yang membuat penyaluran solar terganggu. 

Selain meminta pelangsir diusir dari SPBU, mereka juga menuntut agar ada penambahan kuota BBM jenis solar dan bio solar. Tak hanya itu, mereka juga meminta SPBU khusus untuk truk PS dan pikap, serta SPBU khusus mobil besar atau angkutan barang.

Koordinator aksi, Bambang Supriono mengatakan, terjadinya kelangkaan solar ini karena para pelangsir yang sudah semakin merajalela. Dia bahkan menyebut pelangsir sebagai garong. “Hilangkan garong-garong pelangsir ini,” tegasnya.

Dia mengaku sudah lelah dengan kondisi ini. Melapor ke DPRD Kalsel hingga dibentuk Satgas, juga tak begitu berarti. “Garong-garong ini biang masalah dan harus dihilangkan. Satgas tak berfungsi,” tegasnya lagi.

Solusi paling mudah sebutnya adalah, dibuat tempat khusus bagi angkutan barang di SPBU tanpa gangguan pelangsir. Untuk mengatur pengawasan, tiap angkutan yang berasal dari Pelabuhan Trisakti yang membawa kebutuhan penting masyarakat, nantinya akan diberi kartu khusus. “Ini juga agar jelas, siapa yang mendapat jatah solar subsidi dan solarnya tak disalahgunakan,” cetusnya.

Bambang mengungkapkan, beberapa hari ini pasca ribut soal antrean solar, hingga terjadinya aksi pembunuhan di SPBU Banjarbaru, antrean solar di SPBU berjalan normal. Aparat pun sigap mengawal SPBU. “Dulu juga seperti ini. Normal sebentar, tapi kembali lagi. Seakan tak ada solusi untuk mengusir pelangsir,” keluhnya.

Massa sempat ingin mendatangi DPRD Kalsel lantaran tak ada perwakilan dari dewan yang mendatangi mereka. Bahkan, para aparat Kepolisian, sejak pagi juga sudah berjaga di Rumah Banjar jika massa datang menyampaikan aspirasi.

Namun, keinginan tersebut batal. Ketua DPRD Kalsel, Supian HK datang meski tak ke lokasi aksi. Pasalnya tempat mediasi dilakukan di PT Pelindo yang berada tak jauh dari lokasi. Sayangnya, mediasi berjalan tertutup dan hanya dihadiri perwakilan.

Usai mediasi, Supian HK menyampaikan, pihaknya akan mengupayakan agar pasokan solar subsidi di Kalsel ditambah demi tak terjadinya kelangkaan. Menurutnya, alasan pertamina yang mengatakan tingginya aktifitas warga selepas PPKM tak lagi berstatus level 4 tak masuk akal. “Untuk memfasilitasi sopir, saya menyarankan untuk dibuat pengisian khusus untuk truk angkutan di Pelabuhan Trisakti Banjarmasin,” cetusnya.

Buruh angkut sendiri begitu tergantung dengan sopir truk. Tak banyak truk yang masuk, mereka pun hanya sedikit mendapat uang. "Sudah beberapa hari ini sepi. Truk juga tak sebanyak seperti biasa,” ujar Mahli salah seorang buruh, kemarin.

Protes kelangkaan solar di SPBU tak hanya memicu aksi mogok sopir truk di Pelabuhan Trisakti Bandarmasih. Pada waktu bersamaan, Organisasi Angkutan Darat (Organda) Kalsel mendatangi gedung DPRD Kalsel di Jalan Lambung Mangkurat.

Tidak dalam bentuk demonstrasi, melainkan audiensi. Tapi keluhannya sama, terkait langkanya solar bersubsidi dalam beberapa pekan terakhir.

Sekretaris Organda Kalsel, Edi Sucipto diterima Komisi III DPRD, Biro Perekonomian Pemprov Kalsel, PT Pertamina dan Hiswana Migas Kalsel.

Halaman:

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Pengedar Kabur, Orang Suruhan Diringkus

Rabu, 17 April 2024 | 09:34 WIB
X