Berperahu dengan Rasyid, Nelayan yang Sakti Mencari Ikan

- Sabtu, 6 November 2021 | 09:57 WIB
PELAUT ULUNG: Abdul Rasyd di atas perahu kecilnya. Hasil nelayan mampu menyekolahkan tiga anaknya. | FOTO: ZALYAN SHODIQIN ABDI/RADAR BANJARMASIN
PELAUT ULUNG: Abdul Rasyd di atas perahu kecilnya. Hasil nelayan mampu menyekolahkan tiga anaknya. | FOTO: ZALYAN SHODIQIN ABDI/RADAR BANJARMASIN

Kata siapa nelayan suka habiskan uang hiburan. Abdul Rasyid, nelayan kecil perahu kecil. Bertaruh nyawa besarkan tiga anak. Satu jadi ustadz, satunya lulus di akademi maritim.

- Oleh: Zalyan Shodiqin Abdi, Batulicin

Suatu waktu. Di saat laut sedang sepi. Ikan-ikan entah ke mana. Abdul Rasyid nekat melaut. Anaknya perlu tambahan rupiah biaya kuliah.

Tetangganya heran, melihat pria itu mempersiapkan pancing. Menghidupkan perahu mesinnya. "Ke mana? Lagi gak musim ikan ini," ujar tetangga.

Abdul Rasyid senyum saja. Dia enggan bercerita, kalau dirinya sedang kepepet. Berangkatlah Rasyid ke laut depan Pulau Sewangi. Doa-doa yang diajarkan dia rapal. Rasyid mengidolakan ulama besar asal Sulawesi: Imam Lapeo.

"Ada baca-bacanya. Masa melaut kita tidak ada pegangan," ujarnya kepada Radar Banjarmasin, Kamis (4/11) sore kemarin.

Dan baru saja menumpahkan jala, belum sempat memancing, alat jebak ikan itu bergetar hebat. Ikan-ikan banyak ketangkap. Tidak sampai sejam, perahu kecilnya penuh.

"Apa kamu pakai? Bagi ilmunya," ujar tetangga Rasyd ketika dia sampai ke dermaga.

Sering kata Rasyd, Tuhan seperti menggerakkan ikan-ikan datang. Di saat dia sedang kepepet begitu.

Lain kali, datang kabar. Keluarga jauhnya mau berkunjung. Di rumah tidak ada lauk. Uang pun tak punya. Kembali turun mengadu nasib, padahal musim sedang buruk. Eh, kejadian serupa terulang. Perahunya penuh ikan lagi.

"Nah sebaliknya. Kadang musim ikan, tapi malah dapat sedikit. Itulah keajaiban rezeki. Tuhan lebih tahu, apa yang pas buat kita," ujarnya sembari menghidangkan kopi dan sanggar panas.

Rasyid lahir di Batulicin 1 April 1970. Raganya masih prima. Tidak pernah merokok. Karaoke atau hiburan malam juga belum pernah.

"Paling kalau banyak dapat rezeki ya buka box. Box ikan, bukan box karaoke," kekehnya.

Bukan rahasia, kehidupan nelayan biasanya senang cari hiburan. Di tempat karaoke kampung, para ladies biasa melayani nelayan yang baru saja dapat tangkapan besar. Rasyd memilih bernyanyi di acara kawinan saja.

Halaman:

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Pertanyakan Konsistensi Dinas PUPR

Selasa, 23 April 2024 | 08:45 WIB
X