Okupansi Hotel di Kalsel Mulai Tumbuh

- Sabtu, 6 November 2021 | 10:03 WIB
MULAI BANGKIT: Hotel Roditha saat pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) beberapa waktu lalu.
MULAI BANGKIT: Hotel Roditha saat pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) beberapa waktu lalu.

BANJARBARU - Usai terpuruk selama pandemi Covid-19, kini bisnis hotel mulai bangkit. Sejak penyebaran virus corona melandai, okupansi hotel terus merangkak naik.

Sekretaris BPD Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kalsel, Nurul Fahmi mengatakan, tingkat hunian hotel di Banua rata-rata naik lima persen. "Tapi kenaikan banyak dari okupansi kamar," katanya.

Sedangkan untuk kegiatan rapat pemerintahan di hotel, menurut Fahmi peningakatannya masih sedikit. "Karena masih dibatasi. Yakni, 20 sampai 50 orang," ujarnya.

Sementara akad nikah dan resepsi perkawinan, dia menyebut, sebagian hotel ada yang melaksanakannya. Namun dengan protokol kesehatan yang ketat. "Misal wajib pakai masker, cuci tangan, jaga jarak dan membatasi jumlah kapasitas ruangan acara hanya 50 persen," ujarnya.

GM Hotel Roditha Banjarbaru ini berharap, pandemi virus corona bisa terus melandai, sehingga bisnis hotel tidak lagi terpuruk. "Mudah-mudahan bisnis semakin baik, sehingga tidak ada lagi karyawan yang dirumahkan," harapnya.

Di sisi lain, Manager Pop! Hotel Banjarmasin, Rama juga menyampaikan bahwa okupansi hotel saat ini meningkat 10 persen. "Sekarang rata-rata sehari ada 50 sampai 60 kamar terisi, sebelumnya cuma 40 sampai 50 kamar," ucapnya.

Peningkatan sendiri menurutnya sangat terasa saat akhir pekan, karena sejumlah hotel kamarnya penuh. "Sebelumnya hampir tidak pernah penuh," paparnya.

Sementara itu, Badan Pusat Statistik (BPS) Kalsel mencatat, Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel berbintang pada September 2021 terjadi kenaikan dari bulan sebelumnya.

TPK September 2021 tercatat sebesar 41,88 persen atau naik 9,00 poin dibanding TPK Agustus 2021 yang sebesar 32,88 persen.

Sedangkan dibandingkan dengan TPK pada periode yang sama tahun sebelumnya yaitu September 2020 yang sebesar 43,69 persen, terjadi penurunan 1,81 poin.

Kepala BPS Kalsel, Yos Rusdiansyah, menjelaskan, berdasarkan klasifikasi hotel bintang, pada September 2021, TPK tertinggi dicapai oleh kelompok hotel bintang 4 dengan 50,20 persen. "Sementara TPK terendah terjadi pada hotel bintang 1 sebesar 15,72 persen," jelasnya.

Lalu bagaimana kondisi hotel non bintang? Yos menyampaikan, TPK hotel non bintang pada September 2021 terjadi kenaikan dibandingkan dengan bulan Agustus 2021.

"TPK hotel non bintang pada September sebesar 21,18 persen, atau naik 1,64 poin dibandingkan TPK bulan sebelumya yang 19,54 persen," pungkasnya. (ris/by/ran)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Libur Idulfitri Dongkrak Kinerja Kafe-Restoran

Kamis, 18 April 2024 | 10:30 WIB

Harga CPO Naik Ikut Mengerek Sawit

Kamis, 18 April 2024 | 07:55 WIB

Anggaran Subsidi BBM Terancam Bengkak

Selasa, 16 April 2024 | 18:30 WIB

Pasokan Gas Melon Ditambah 14,4 Juta Tabung

Selasa, 16 April 2024 | 17:25 WIB

Harga Emas Melonjak

Selasa, 16 April 2024 | 16:25 WIB

Desa Wisata Pela Semakin Dikenal

Selasa, 16 April 2024 | 11:50 WIB

Pekerjaan Rumah Gubernur Kaltim

Selasa, 16 April 2024 | 09:51 WIB

Usulkan Budi Daya Madu Kelulut dan Tata Boga

Selasa, 16 April 2024 | 09:02 WIB
X