Ada yang bilang, the best gifts are hand made. Seperti simpul tali atau makrame. Berarti Rope lebih paham soal ini.
- Oleh: TIA LALITA NOVITRI, Banjarmasin
Selasa (2/11) pagi Desy Fitria Rahmah tampak sibuk. Ia sedang bersiap membuka toko kerajinannya Berarti Rope di Jalan S Parman, seberang Kodim 1007 Banjarmasin.
Toko kecil itu memajang sejumlah gantungan kunci makrame. Hasil simpulan tangan cekatan Desy.
Didominasi bentuk pelangi, karena rainbow macrame memang sedang tren, bawaan tren dekorasi dari luar negeri.
Bentuknya melengkung. Terdiri dari 3-5 baris simpul lilit. Masing-masing berbeda warna. Earth tone seperti cokelat bergradasi menjadi tren saat ini.
Bagian ujung tali dibiarkan terjuntai. Sehingga membentuk rumbai-rumbai cantik. "Awalnya rainbow macrame ini ramai di Pinterest," ucap Desy.
Di sudut lain juga terdapat makrame dengan bentuk memanjang. Khas dengan simpul-simpul rumit dan rumbai menjuntai. Dengan warna yang monoton, makrame ini tak kalah mencolok.
Mengolah makrame adalah kesenangan tersendiri bagi perempuan asal Kabupaten Tapin tersebut. Bermula dari hobi ibunya dalam menyimpul tas talikur, Desy terinspirasi membuat hiasan berbahan dasar tali, beberapa tahun lalu.
Ide itu ternyata mendatangkan rejeki. Tahun 2019, Desy merintis usaha kecil-kecilan. Ia namakan Berarti Rope. Filosofinya, dengan seutas rope atau tali, ia bisa membuat sesuatu yang berarti.
Makrame bermakna seni menyimpul tali. Tak terbatas jenisnya. Bisa rayon, katun, satin, sutera, nylon hingga kulit sekalipun. Jenis simpulnya juga macam-macam. Paling terkenal yakni simpul kepala, rantai, mati, tunggal, ganda, gordin dan banyak lagi.
Selain gantungan kunci, simpul ini juga bisa membentuk hiasan dinding, tirai, gantungan pot dan sebagainya.
Salah satu bentuk populernya adalah dream catcher. Gantungan dinding atau jendela yang sempat tren dalam drama-drama Korea beberapa tahun silam.
Makrame identik dengan gaya interior Bohemian. Sederhana, tidak biasa, tak terikat aturan baku, namun tetap estetis. Gaya dekorasi ini rupanya sampai hingga ke Kota Seribu Sungai.
Tepatnya saat awal pandemi, Desy sempat kebanjiran orderan. Permintaan makrame wall hanging meningkat. "Saat tidak bisa ke mana-mana, orang-orang lebih suka mendekorasi ulang rumah dan kamarnya," tutur perempuan 25 tahun itu.