BANJARMASIN - Pasca aksi mogok sopir truk di Pelabuhan Trisakti Bandarmasih, muncul unjuk rasa ormas di depan kantor cabang PT Pertamina di Jalan Lambung Mangkurat.
Kemarin (8/11) pagi, massa yang tergabung dalam Komite Anti Korupsi Indonesia (KAKI) Kalsel itu membeberkan distribusi BBM bersubsidi yang tak tepat sasaran.
"Dengan kedok para transporter, BBM bersubsidi malah disuplai ke pertambangan," kata koordinator aksi, H Husaini dalam orasinya.
"Yang terkena dampaknya adalah masyarakat. Yakni para sopir angkutan yang kesulitan memperoleh solar," tambahnya.
Menurutnya, masalah ini seperti benang kusut yang terus berulang-ulang. Maka harus Pertamina, BPH Migas, kepolisian dan pemda yang bertindak tegas.
“Karena meski kuota BBM ditambah, tapi jika penyelewengan masih terjadi, sama juga bohong,” sindirnya.
Sementara itu, Sales Branch Manager VI PT Pertamina Kalselteng, Fajar Wasis yang menemui pendemo mengatakan, masalah pelangsiran sudah dibicarakan bersama Polda Kalsel.
"Maka bisa dilihat sendiri, panjangnya antrean di SPBU sudah mulai berkurang," ujarnya.
Perihal penambahan kuota BBM, ditekankannya adalah urusan pusat. "Pertamina hanya sebagai penyalur. Yang berhak mengatur besaran kuota itu BPH Migas," jelasnya. (gmp/at/fud)