MANAGED BY:
SELASA
26 SEPTEMBER
BANUA | HUKUM & PERISTIWA | BISNIS | RADAR MUDA | FEATURE | SPORT | RAGAM INFO | PROKALTORIAL | FEMALE

BANUA

Rabu, 10 November 2021 13:24
Pejuang Banua Bertarung di Semua Sektor
Wajidi Amberi

Melihat catatan sejarah, para pejuang di Kalimantan Selatan punya peran besar dalam masa perjuangan melawan para penjajah.

Ahli Sejarah Kalsel, Wajidi Amberi mengatakan, salah satu bukti peran besar para pejuang Banua ialah peristiwa Perang Banjar pada masa Kesultanan Banjar. "Ini menjadi perang yang terpanjang atau terlama di Indonesia. Karena berlangsung selama 40 tahun, sejak 1859 sampai 1905," katanya.

Dalam perang melawan kolonial Belanda tersebut, dia menuturkan, heroisme para pejuang dalam memperjuangkan Indonesia sangat terlihat. "Karena perang ini sangat dahsyat," tuturnya.

Dalam Perang Banjar sendiri melibatkan sejumlah tokoh pejuang, salah satunya Pahlawan Nasional Pangeran Antasari. Kemudian, Tumenggung Jalil, Demang Lehman, Pangeran Hidayatullah, Panglima Batur, dan lain-lain.

Selain Perang Banjar, Wajidi menuturkan, pada periode revolusi kemerdekaan sejak 1945 hingga 1949 perjuangan para pejuang Kalsel dalam membela dan mempertahankan kemerdekaan juga luar biasa. Baik melalui perjuangan bersenjata maupun perjuangan di jalur politik.

Dia menuturkan, pada masa revolusi kemerdekaan ada sejumlah peristiwa terjadi. Di antaranya, Pertempuran Batakan atau Palagan Batakan yang terjadi pada 12 April 1946.

Saat itu, ujar Wajidi, tentara Netherlands Indies Civil Administration (NICA) menyerbu dari arah Pelaihari ketika rakyat sedang memutuskan hubungan dengan cara merusak jembatan di daerah Kandangan Lama. "Pertempuran berkobar dengan sengit. Namun, tentara NICA yang hanya berkekuatan 15 orang berhasil dikalahkan hingga mengundurkan diri," ujarnya.

Tiga hari kemudian yakni tanggal 14 April 1946, NICA kembali menyerang Batakan dengan menggunakan pesawat terbang yang dilengkapi bom api. Rakyat Batakan melakukan perlawanan dengan gagah berani.

Pertempuran terjadi di semua sektor. Sektor laut menghadapi 2 buah kapal NICA di Muara Batakan, sedangkan pesawat terbang berputar-putar menembaki dari udara sehingga rumah penduduk berlubang-lubang.

"Namun di sektor utara pejuang kita berhasil menghancurkan kekuatan NICA. Sebuah truk yang penuh dengan tentara NICA terbalik dan puluhan tentaranya menjadi korban," paparnya.

Setelah peristiwa itu, Wajidi menyampaikan, terjadi lagi beberapa pertempuran. Salah satunya, Pertempuran di Ambilik (di kaki gunung Ambulung Haruyan) pada 3 Agustus 1948.

Dalam pertempuran itu, para pejuang dipimpin Hassan Basry yang semula berencana meyerang militer Belanda, ternyata mereka lebih dahulu diserang dan dikepung Belanda. Sehingga sejumlan tokoh gugur dalam pertempuran itu, yakni Aseri dan Maseri. "Sedangkan yang luka tembak antara lain Ibat, Mustafa, Tulamak dan Japau," ucap Wajidi.

Pada tahun yang sama, Wajidi menyebut, terjadi Pertempuran Anjir pada bulan Maret. Yakni, antara pasukan BN 10 dari ALRI Divisi IV dengan tentara Belanda. "Saat itu, pasukan ALRI Divisi IV BN 10 dipimpin oleh Abdurrahman Lubis berangkat menuju Anjir Pasar sebab mendapat laporan bahwa polisi kilat Belanda datang dari Banjarmasin," sebutnua.

Ketika berada di Anjir Pasar, pasukan ALRI Divisi IV BN 10 ternyata dicegat oleh pasukan gerilya. Sehingga terjadilah pertempuran. Dalam peristiwa itu, Abdurrahman Lubis dan Tarlan gugur sebagai kesuma bangsa. Sedangkan di pihak Belanda tewas 4 orang dan sisanya melarikan diri. "Kemudian pimpinan pasukan diambilalih oleh Atak Imberansyah, dan selanjutnya mengatur strategi untuk perjuangan berikutnya," ucap Wajidi.

Lanjutnya, kemudian pada 21 Desember 1948 terjadi Pertempuran Hawang antara anggota ALRI dan Belanda. Dalam peristiwa itu mengakibatkan korban 6 orang anggota ALRI gugur, 11 orang di pihak rakyat, 5 rumah terbakar. Sedangkan di pihak Belanda 99 orang serdadu mati dan 6 orang luka-luka. "Namun ada versi lain, sebagaimana informasi yang diperoleh penduduk Hawang, korban di pihak ALRI dan rakyat 16 orang. Dari pihak Belanda, yang mati dan luka berat puluhan orang," ujarnya.

Wajidi melanjutkan, pada 2 Januari 1949 kembali terjadi pertempuran. Yakni, Pertempuran Negara yang dilaksanakan atas dasar Surat Instruksi Pimpinan Umum ALRI Divisi IV Pertahanan Kalimantan Hassan Basry tanggal 25 Desember 1948.

Akibat pertempuran dengan Belanda tersebut banyak korban dari ALRI yang gugur dan cacat akibat pukulan atau siksaan. Selain itu, ada juga harta benda yang disita ataupun dihancurkan. (ris/by/ran)


BACA JUGA

Selasa, 26 September 2023 12:55

Pendapatan PKB dan BBNKB Kalsel Capai Rp1 Triliun Lebih

Sejak dimulainya program pembebasan dan pengurangan pajak kendaraan bermotor (PKB)…

Selasa, 26 September 2023 12:54

Inovasi Siswa Sekolah Kristen Kanaan Banjarmasin, Kelakai Jadi Obat Stunting

Selain berakhir di meja makan sebagai sayuran, kelakai ternyata juga…

Selasa, 26 September 2023 12:52

Warga Unjuk Rasa Menolak TPS 3R, DPRD Akan Panggil DLH Banjarmasin

 Rencana pemko membangun Tempat Pengolahan Sampah Reduce Reuse dan Recycle…

Selasa, 26 September 2023 12:50

Ayam Murung Panggang dari HSU, Bukan Ayam Sembarangan

Ayam murung panggang bukan sembarang ayam. Ayam satu ini ada…

Selasa, 26 September 2023 12:49

Ditawari Bangun SMK Industri, Banjarbaru Jalin Kerja Sama dengan Kampus di Inggris

 Wali Kota Banjarbaru, Aditya Mufti Ariffin bersama sejumlah kepala SKPD…

Selasa, 26 September 2023 12:48

Baliho Caleg Bertebaran, Bawaslu Banjarmasin Belum Bisa Menindak, Cuma Mendata

 Masa kampanye Pemilu 2024 akan dimulai pada November 2023 nanti.…

Selasa, 26 September 2023 12:46

Jadi Daerah Terakhir, Banjarmasin pun Akhirnya Mulai Siaga Karhutla

 Banjarmasin menjadi daerah terakhir yang menetapkan status siaga kebakaran hutan…

Senin, 25 September 2023 12:14

Kualitas Udara Banjarbaru Sempat Zona Hitam, Awal Musim Hujan Diprediksi Lebih Lambat

 Kualitas udara di Kota Banjarbaru sempat menduduki posisi yang terburuk…

Senin, 25 September 2023 12:05

Spesies Baru Anggrek Dendrobium Ibnusilah, Kerja Keras Penyilangan Sejak 2018

Festival Anggrek Seribu Sungai di Amfiteater Kampung Ketupat, Sungai Baru,…

Senin, 25 September 2023 12:04

Peminat PPPK Sepi, Situs Pendaftaran Sempat Error

 Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS) membuka penerimaan pegawai pemerintah…

Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers