Semangat Bela Negara dari Timur Indonesia

- Kamis, 11 November 2021 | 07:30 WIB
Steve Rick Elson Mara, S.H., M.Han
Steve Rick Elson Mara, S.H., M.Han

Oleh : Steve Rick Elson Mara, S.H., M.Han (Kader Intelektual Bela Negara)

Setiap negara harus memilki sistem pertahanan (sishan) yang kuat karena sishan merupakan faktor utama bagi eksistensi sebuah negara. Negara akan disebut berhasil jika memiliki sishan yang kuat dalam menghadapi berbagai disrupsi ancaman yang datang baik dari dalam negari maupun disrupsi ancaman lain yang datang dari luar negeri.

Sishan Indonesia disusun dengan mempertimbangkan berbagi faktor seperti kondisi geografis, politik dalam dan luar negeri, budaya, keadaan ekonomi, kehidupan sosial serta disesuaikan dengan perkembangan lingkungan strategis.

Sistem pertahanan Indonesia adalah sistem pertahanan semesta, yang berarti sistem pertahanan yang melibatkan seluruh warga negara Indonesia. pelibatan tersebut disesuaikan dengan peran dan fungsi masing-masing serta menjunjung tinggi rasa cinta akan tanah air Indonesia.

Buku putih pertahanan (2015) menyebutkan bahwa sishan Indonesia yang berbentuk sishan semesta memiliki tiga ciri utama yaitu ciri kerakyatan, ciri kesemestaan, dan kewilayahan yang melibatkan seluruh komponen yang ada serta dipersiapkan secara dini oleh pemerintah, dan diselenggarakan secara total, terpadu, terarah dan berlanjut.

Terdapat tiga komponen dalam sishan negara yaitu komponen utama, komponen cadangan, dan komponen pendukung. Sementara, ancaman yang dihadapi negara saat ini terbagi dalam tiga spektrum yaitu ancaman militer, ancaman nirmiliter, serta ancaman hibrida (perpaduan antara ancaman militer dan nirmiliter).

Jika ancaman yang datang adalah ancaman militer maka yang menjadi komponen utama untuk menghadapi ancaman tersebut adalah militer dan yang menjadi cadangan adalah non-militer, dan jika ancaman yang datang adalah ancaman nirmiliter maka yang menjadi komponen utama adalah nonmiliter dan yang mendukung adalah militer.

Saat ini, ancaman un-conventional lebih dominan terjadi, dimana ancaman non-militer ini lebih sering terjadi dibandingkan ancaman militer seperti yang terjadi pada perang dunia I dan perang dunia II.

Salah satu ancaman nyata yang saat ini dihadapi oleh bangsa Indonesia adalah ancaman pandemi covid-19. Penyebaran dari pandemi covid-19 ini sudah menyentuh seluruh daerah di Indonesia, bahkan setiap daerah di Indonesia memiliki Riwayat pasien yang meninggal akibat penyebaran covid-19. Pandemi ini disebutkan sebagai salah satu ancaman nyata berbahaya dalam bidang kesehatan yang telah berhasil merubah tatanan hidup penduduk dunia.

Pandemi Covid-19 berdampak juga secara langsung kepada ekonomi Indonesia dan juga mempengaruhi kebijakan pertahanan Indonesia untuk menghadapi ancaman. Selain pandemic covid-19 yang mengancam kesehatan tubuh manusia ini, ancaman nyata lainnya yang menyerang Indonesia adalah ancaman Infodemic. Ancaman Infodemic ini masuk ke Indonesia sesuai dengan perkembangan industri.

Perkembangan ancaman infodemic ini dapat dilihat dengan penyebaran konten negatif di media sosial serta banyaknya informasi palsu atau berita hoax yang dengan sengaja dibuat dan dibagikan kepada masyarakat untuk membangun persepsi baru dan merusak kesehatan mental masyarakat Indonesia.

Dapat disebutkan bahwa perang yang dulunya dilakukan menggunakan senjata api saling tembak, kini dimensinya telah berubah menjadi perang yang dilakukan di dalam dunia maya dengan menggunakan teknologi sebagai senjata utama. Saat ini orang atau kelompok dapat menyerang pemerintah atau masyarakat Indonesia seperti pencurian data pribadi bahkan melakukan hack kepada situs resmi pemerintah.

Selain itu, ada juga propaganda yang dilakukan menggunakan teknologi internet untuk menyerang mindset (pola pikir) anak muda Indonesia, dengan tujuan memecah belah semangat bhineka tunggal ika. Ancaman ini, penulis sebut sebagai ancaman propaganda 4.0 yang harus diperangi.

Propaganda 4.0 ini dapat dikatakan sebagai cara paling efektif yang digunakan oleh orang atau kelompok tertentu untuk memecah Indonesia dengan merusak anak muda Indonesia.

Halaman:

Editor: kombisraban-Kombis Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

X