MARTAPURA - Laga antara Persemar Martapura kontra Peseban Banjarmasin berakhir dengan skor 0-2 untuk keunggulan tuan rumah dalam lanjutan babak penyisihan grup B Liga 3 zona Kalsel di Stadion Demang Lehman, Martapura, Jumat (12/11) sore.
Dibalik duel seru dari kedua pelatih Bambang Hermawan dan Ronnie Carvalho yang pernah bekerja sama di Peseban Banjarmasin.
Beberapa keputusan dari kepemimpinan wasit M Jailani Malik asal Tanah Bumbu patut dipertanyakan. Wasit yang bertubuh gempal dan beruban itu dinilai kedua pelatih mencederai serunya dan fairplay laga padq Jumat sore tersebut.
Pelatih Peseban, Bambang Hermawan mengungkapkan bahwa kapasitas wasit pada laga kontra Persemar patut untuk dipertanyakan. "Kalau seorang wasit tidak berkapasitas tidak usah memimpin, akhirnya berimbas pada keputusannya yang terbilang unik dan lucu," ungkapnya.
"Dalam beberapa moment, ada pelanggaran yang harus dihentikan tapi tidak dihentikan dan ada pelanggaran keras yang harus dihentikan tapi laga tetap dilanjutkan, bahkan parahnya ada pelanggaran keras yang bahkan bunyinya kedengaran juga bukan menjadi pelanggaran," lanjutnya.
Dari hal tersebut, Bambang mempertanyakan kapasitas seorang wasit yang tidak bisa membedakan pelanggaran yang menguntungkan tim, pelanggaran yang mengharuskan permainan dihentikan dan pelanggaran mana yang masuk kategori berbahaya.
"Termasuk di akhir laga, pada saat papan injury time selama empat menit di umumkan, beberapa saat kemudian wasit langsung meniupkan peluit panjang dan langsung keluar dari lapangan. Seharusnya bahkan seusai laga, wasit itu ke tengah lapangan untuk memberikan instruksi kedua tim untuk bersalaman, ini tidak," jelas Bambang lagi.
Disisi lain, meski berhasil meraih kemenangan, pelatih kepala Persemar Martapura, Ronnie Carvalho angkat suara mengenai kepemimpinan wasit yang dinilai banyak tidak tepat.
"Untuk laga kemarin, harusnya wasit bisa lebih baik lagi, dengan beberapa keputusan itu membuat sedikit gangguan dengan jalannya laga," katanya.
"Semoga untuk laga selanjutnya, wasit bisa berlaku lebih adil sehingga tidak mengganggu jalannya pertandingan," tutupnya.(bir)