Bangka Belitung Menuju Siaran TV Digital

- Minggu, 14 November 2021 | 08:29 WIB
Mercusuar menjadi bagian destinasi objek wisata Pulau Lengkuas di Sijuk, Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Mercusuar menjadi bagian destinasi objek wisata Pulau Lengkuas di Sijuk, Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

JAKARTA - Pemerintah mengajak masyarakat di Bangka Belitung untuk segera bermigrasi ke siaran TV Digital. Hal ini merupakan langkah pertama dan penting sekaligus mempersiapkan Indonesia memasuki era Ekonomi Digital. 

Partisipasi masyarakat Bangka Belitung untuk mulai bermigrasi penting karena memperlancar transformasi digital Indonesia. Migrasi memberikan manfaat, tidak hanya bagi masyarakat, tetapi juga industri elektronika, industri kreatif, lembaga penyiaran swasta, lembaga penyiaran lokal dan tentunya bagi negara. 

Hal itu disampaikan Staf Khusus Menteri Komunikasi dan Informatika Philip Gobang dalam Talk Show daring bertajuk “Bangka Belitung Siap Analog Switch Off (ASO)”. Kamis, (11/11/2021).

Masyarakat di Bangka Belitung tentu juga mendapatkan manfaat langsung. “Ada banyak hal yang bisa diperoleh atau keuntungan bermigrasi dari siaran TV Analog ke siaran TV Digital,  yaitu kualitas penerimaan audio visual, kualitas isi dan program meningkat jauh. penerimaan yang lebih tajam, suara jernih dengan kombinasi pelayanan data yang interaktif,” kata Philip.

Kementerian Kominfo mengajak bersama-sama seluruh bangsa untuk beralih ke TV Digital dan tidak menunda-nunda. Sekalipun jadwal jadwal penghentian siaran TV Analog sebagaimana  ketentuan UU No. 11 tahun 2011 tentang Cipta Kerja adalah 2 November 2022, beralih ke TV Digital lebih awal, lebih banyak manfaatnya. 

 

Provinsi Bangka Belitung (Babel) akan dihentikan siaran TV Analog atau ASO dalam tiga tahap. Tahap pertama 30 April 2022 dilaksanakan di Kepulauan Bangka Belitung – 1 (Kabupaten Bangka Tengah, Kota Pangkal Pinang). 

Selanjutnya 25 Agustus 2022 pelaksanaan tahap kedua ASO di  Kepulauan Bangka Belitung – 2 (Kabupaten Bangka, Kabupaten Bangka Barat). Tahap terakhir atau ketiga yaitu 2 November 2022 daerah terdampaknya Kepulauan Bangka Belitung – 4 (Kabupaten Belitung, Kabupaten Belitung Timur).

Sekretaris Pokja Migrasi Program Siaran Gugus Tugas ASO Kemenkominfo Mesania Mimaisa Sebayang memaparkan dalam acara yang sama tersebut, bahwa Bangka Belitung memiliki potensi besar dalam hal keragaman siaran setelah migrasi. Bila satu multipleksing mampu menyiarkan hingga 12 program, Bangka belitung saat ini ada tiga multipleksing. 

 

“Di Babel saat ini ada 14-16 lembaga penyiaran yang memiliki izin penyiaran. Sedangkan di Babel ada tiga multipleksing TVRI, dan milik Lembaga Penyiaran Swasta lain,” katanya. 

Dengan demikian jumlah siaran yang bisa ditampung multipleksing yang ada di Bangka Belitung jauh lebih besar dari jumlah lembaga penyiaran yang sudah bersiaran saat ini. Potensi keragaman atau penambahan siaran baru sangat besar.

Pada kesempatan yang sama, Anggota DPR RI Bambang Patijaya dalam sambutan di talk show tersebut juga menyambut baik dan mendukung program ASO. “Jika proses migrasi ini berjalan baik, masyarakat dapat menikmati juga keuntungan dari efisiensi penggunaan pita frekuensi ini. Siaran televisi bersih dan jernih, akses internet lebih cepat dan dapat menunjang dunia pendidikan membooster bisnis, dan kepentingan strategis lainnya,” katanya. 

Bambang juga menjelaskan bahwa dampak penting lainnya masyarakat akan lebih ‘melek’ informasi karena kualitas siaran digital digital membuat orang lebih nyaman menonton televisi. “Sehingga di dalam jangka pendek dan menengah, dapat mendorong indeks pembangunan manusia di Babel jadi tambah tinggi, mengakselerasikan pertumbuhan, mendukung pertumbuhan ekonomi yang pesat dan sustainable,” katanya.

Halaman:

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Banjarmasin Pulangkan 10 Orang Terlantar

Jumat, 26 April 2024 | 14:30 WIB
X