Kala ULM Bentuk Kampung Kelakai di Palam

- Senin, 15 November 2021 | 10:12 WIB
POTENSIAL: Warga Kelurahan Palam, Kecamatan Cempaka, Kota Banjarbaru saat mencari kelakai sebagai bahan dasar membuat oleh-oleh khas dalam Program Kemitraan Masyarakat yang dilaksanakan Tim Pelaksana Kegiatan Pengabdian pada Masyarakat dari Fakultas Kehutanan ULM (Universitas Lambung Mangkurat).
POTENSIAL: Warga Kelurahan Palam, Kecamatan Cempaka, Kota Banjarbaru saat mencari kelakai sebagai bahan dasar membuat oleh-oleh khas dalam Program Kemitraan Masyarakat yang dilaksanakan Tim Pelaksana Kegiatan Pengabdian pada Masyarakat dari Fakultas Kehutanan ULM (Universitas Lambung Mangkurat).

Selama ini wisatawan hanya bisa mendapatkan suvenir berbahan purun di Palam, Kota Banjarbaru. Tak lama lagi mereka juga bisa mendapatkan oleh-oleh khas lain berupa cemilan berbahan dasar kelakai.

- Oleh: SUTRISNO, Banjarbaru

Kelurahan Palam, Kecamatan Cempaka, Kota Banjarbaru sudah terkenal sebagai salah satu tempat destinasi wisata dengan Kampung Purun.

Hingga saat ini, mayoritas ibu rumah tangga di daerah itu menjalankan usaha sebagai perajin purun. Namun, sebagian kini sedang memulai usaha lain. Yaitu, memproduksi keripik singkong dan kerupuk bawang.

Kedua kelompok usaha itu memang sangat potensial untuk dikembangkan melalui pembuatan atau produksi-produk lain yang nantinya diharapkan mampu mendukung program wisata di daerah tersebut.

Sehingga, jika saat ini para wisatawan hanya menikmati dan mencari suvenir berbahan purun, maka sangat potensial jika mereka juga mampu mendapatkan oleh-oleh khas berupa makanan cemilan berbahan dasar tanaman lokal setempat. Apalagi di sekitar kelurahan ini banyak hamparan tanaman kelakai yang hingga saat ini belum termanfaatkan.

Kelakai sendiri merupakan salah satu jenis sayuran yang tergolong dalam tumbuhan paku - pakuan atau juga dikenal dengan nama lain lemidi (Stenochlaena palustris).

Di sisi lain tim pelaksana kegiatan pengabdian pada masyarakat dari Fakultas Kehutanan ULM (Universitas Lambung Mangkurat) telah memiliki pengalaman membuat produk pangan berbahan kelakai, bahkan pernah juga didesiminasikan di desa lain di Kabupaten Batola pada 2020 lalu.

Berdasarkan hal tersebut, tim pelaksana terdiri dari Siti Hamidah dan Prof Yudi Firmanul Arifin melaksanakan kegiatan PKM (Program Kemitraan Masyarakat) dengan judul "Pembentukan Kampung Kelakai melalui Program Kemitraan Masyarakat Desa Palam Cempaka Banjarbaru" di daerah itu.

Prof Yudi Firmanul Arifin yang juga Wakil Rektor IV ULM mengatakan, saat ini tim pengusul telah mengembangkan riset berupa demplot budidaya kelakai untuk menghasilkan kelakai yang terstandar jika dipergunakan sebagai bahan baku industri pangan maupun obat.

"Sinergi beberapa kegiatan yang saling mendukung ini diharapkan akan memudahkan untuk mewujudkan Kampung Kelakai di Palam," katanya.

Ditambahkannya, pada 25 Oktober 2021 di RT 06, Kelurahan Palam mereka sudah mulai melakukan pelatihan. "Mengingat kondisi masih harus menerapkan protokol kesehatan yang ketat, maka peserta dibatasi. Meski begitu, tidak mengurangi semangat para ibu-ibu yang menjadi binaan," tambahnya.

Semangat dan antusiasme kata dia sangat terlihat pada saat pelatihan, karena hampir semua peserta mengikutinya sampai selesai. "Antusiasme juga tercermin dari rencana aksi mereka setelah pelatihan. Masing-masing mempunyai rencana untuk membentuk dan mengembangkan produk berbasis kelakai menjadi produk pelengkap jualan mereka, yang hingga kini masih mengandalkan kerajinan purun," katanya.

Teknologi yang sederhana dan mudah dikuasai, serta produk yang menarik serta khas menurut Yudi, menjadi daya tarik masyarakat sekitar mau mengembangkan usaha berbasis kelakai. "Terlebih lagi kelakai sudah dipercaya sejak nenek moyang mampu digunakan sebagai makanan fungsional," ujarnya.

Halaman:

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Pertanyakan Konsistensi Dinas PUPR

Selasa, 23 April 2024 | 08:45 WIB

Kebakaran, Duit Sisa THR Ikut Hangus

Sabtu, 20 April 2024 | 09:15 WIB
X