BANJARMASIN - Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperdagin) akan membantu Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Banjarmasin dalam program Pasar Bebas Plastik.
Sama seperti larangan penggunaan kantong plastik untuk berbelanja di ritel-ritel, ke depan aturan serupa juga diterapkan di pasar-pasar tradisional.
Ujicobanya di Pasar Pandu di Banjarmasin Timur dan Pasar Pekauman di Banjarmasin Selatan.
Berlaku mulai 13 Desember, hari ini (29/11) masa sosialisasi kepada pedagang dan pengunjung pasar dimulai.
Kepala Disperdagin Banjarmasin, Ichrom M Tezar mengatakan akan menurunkan personelnya dari bidang pasar.
"Karena tempatnya di pasar, maka kami akan membantunya," ujarnya, Sabtu (27/11).
Tanpa sosialisasi, pasti bakal ada kekagetan. Mungkin pula penolakan.
"Kepada pembeli, kami minta untuk membawa kantong belanja dari rumah. Misal bakul purun atau tas kain," jelas Tezar.
Usaha lainnya, akan dipasang spanduk pengumuman di depan pasar.
Dia berharap, kedua pasar ini bisa menjadi percontohan dalam program diet kresek ini. "Mudah-mudahan beban sampah plastik di pasar tradisional bisa dikurangi. Lalu diikuti oleh pasar-pasar lainnya," tutupnya.
Program ini diluncurkan Wali Kota Banjarmasin, Ibnu Sina pada Kamis (25/11) lalu. Kali ini, pemko menggandeng Gerakan Indonesia Diet Kantong Plastik.
Direktur gerakan itu, Tiza Mafira berjanji akan membantu lewat pembagian tas ramah lingkungan kepada para pedagang di kedua pasar ini. (war/at/fud)