BANJARMASIN - Beberapa hari ke depan, debit air Sungai Martapura diprediksi bakal terus bertambah.
Kepala Bidang Sungai di Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Banjarmasin, Hizbul Wathony mengatakan, air pasang tinggi di Sungai Martapura akan terjadi dari tanggal 5 hingga 12 Desember.
"Pasang setinggi 2,5 meter. Seperti yang terjadi pada awal November tadi," ucapnya, (30/11).
Luapan air sungai akan berdampak ke permukiman dan jalan di Kecamatan Banjarmasin Barat, Selatan dan Utara.
Sebab, normalnya air pasang di Sungai Martapura hanya setinggi 2,1 sampai 2,2 meter. Lebih dari itu, dipastikan bakal terjadi banjir rob.
"Tapi hasil survei kami, misalkan di Banjarmasin Selatan, warga menganggap limpasan air itu biasa. Karena dalam beberapa jam akan berangsur-angsur surut," tambahnya.
Ditanya apakah ada kemungkinan rob itu meluas, Thony menyatakan, bisa terjadi bila berbarengan dengan kiriman air dari daerah tetangga seperti Kabupaten Banjar.
"Berdampak sampai ke Banjarmasin Timur, seperti kejadian awal tahun tadi. Tapi, sejauh ini masih relatif aman," jawabnya.
Sebaliknya, banjir kiriman itu takkan berdampak pada Banjarmasin Barat dan Selatan. Disinggung perihal banjir di hulu sungai, Thony tak yakin akan berdampak ke Banjarmasin. Sebab, limpasan air dari hulu akan memasuki Sungai Barito.
"Insyaallah tak sampai kemari. Terkecuali Mataraman dan Pengaron (Kabupaten Banjar) yang kebanjiran, baru berbahaya," tekannya.
Soal antisipasi, selain mengeruk sungai, PUPR juga sedang membangun beberapa jaringan drainase. "Kalau drainasenya bagus, misalkan Jalan Pangeran Antasari kebanjiran, dalam waktu dua tiga jam sudah surut," tutupnya. (war/fud)
