PELAIHARI - Bupati Tanah Laut (Tala) HM Sukamta mengungkapkan benih jagung hibrida lokal varietas JH-37 memiliki banyak keunggulan dan sangat adaptif. Hal tersebut disampaikan saat menerima kunjungan kerja (kunker) Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gunung Mas di Gedung Sarantang Saruntung, Selasa (30/11).
Sukamta mengatakan saat ini Tala memiliki jagung hibrida lokal varietas JH-37 yang diberi nama Katuju. Ia menjelaskan benih jagung Katuju tersebut di bawah bimbingan Balai Penelitian Tanaman Serealia, Maros, Provinsi Sulawesi Selatan yang bekerja sama dengan PT Tunas Widji Inti Nayottama (TWINN) untuk pengemasan dan pemasaran benih hasil dari petani Tala. "Varietas JH-37 Katuju memiliki kelebihan yakni lebih adaptif, penanaman bisa menggunakan Tanpa Olah Tanah (TOT), lebih tahan penyakit bulai, produksi yang tinggi, dan efisiensi biaya produksi," ungkapnya.
Hal itu dapat membuat petani menjadi mandiri, dan meningkatkan keuntungan petani lebih besar karena harga lebih murah, biaya dikeluarkan menjadi lebih sedikit, serta angka produksi lebih meningkat. Sukamta juga memberikan solusi terhadap permodalan para petani jagung dengan penyediaan akses Kredit Usaha Rakyat (KUR). "Kalau peminjaman di atas Rp20 juta, lebih baik minjam KUR saja. Tetapi jika di bawah Rp20 juta lebih baik pinjam di BPR Tala karena ada program pinjaman dengan bunga nol persen," jelasnya.
Wakil Bupati Gunung Mas, Efrensia LP Umbing mengatakan pihaknya ingin belajar dari Tala mengenai pengembangan jagung hibrida yang tingkat produksinya mampu bersaing dengan jagung hibrida dari luar Kalimantan Selatan. "Kami juga ingin meminta kiat-kiat dari Tala dalam pengembangan jagung hibrida, dan cara menyosialisasikan serta mengedukasi kepada masyarakat agar mau menanam jagung hibrida ini," ujarnya.(prokopim/sal/az/dye)
