Minyak Goreng Murah Diserbu

- Jumat, 3 Desember 2021 | 12:06 WIB
BERKERUMUN: Para ibu-ibu menyerbu minyak goreng murah di kantor Kelurahan Kuin Utara, Banjarmasin Utara, kemarin (2/12).
BERKERUMUN: Para ibu-ibu menyerbu minyak goreng murah di kantor Kelurahan Kuin Utara, Banjarmasin Utara, kemarin (2/12).

BANJARMASIN - Di tengah meroketnya harga minyak goreng, kemarin (2/12) digelar pasar murah di kantor Kelurahan Kuin Utara. Sontak diserbu warga.

"Yang lagi ramai soal kenaikan harga minyak goreng. Jadi kami lebih banyak membawa minyak goreng. Karena masyarakat antusias, tadi langsung habis dibeli," kata Kasi Monitoring Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kalsel, Rizki Adhani Fadila.

Ditambahkannya, menjelang momen Natal dan tahun baru, harga-harga bahan pangan pokok di pasaran mengalami kenaikan harga.

Pantauan Radar Banjarmasin, saking bersemangatnya warga, kerumunan tak terelakkan.

Kasi Monitoring Disperdagin Banjarmasin, Trisnawati menyebutkan, harga minyak goreng kemasan sudah menembus Rp22 ribu per liter. Padahal, biasanya berkisar antara Rp16 ribu sampai Rp18 ribu.

Serupa dengan minyak goreng curah. Semula dijual Rp12 ribu per liter, sekarang sudah Rp17 ribu.

Disinggung apa penyebabnya, Trisnawati menjelaskan, lantaran harga bahan baku minyak goreng juga mengalami kenaikan. Jadi masalah ini terjadi merasa di Indonesia, tak hanya di Banjarmasin.

"Sengaja digelar pasar murah ini, agar bisa mengendalikan harga. Jadi pedagang tak menaikkan harga seenaknya," harapnya.

"Per orang kami batasi membeli sampai dua liter saja. Itu pun masih tidak cukup," tambahnya.

Kepala Disperdagin Banjarmasin, Ichrom M Tezar menyebutkan, setidaknya pasar murah akan digelar sembilan kali.

"Kenaikan harga minyak goreng ini terjadi sejak Mei lalu. Bahan bakunya mahal karena masifnya program pembuatan biodiesel. Diperparah oleh tingginya permintaan pasar," jelasnya.

Tezar mengajak distributor untuk bekerja sama. Membantu masyarakat dengan menyelenggaran lebih banyak pasar murah.

"Setiap kami buka, 240 liter minyak goreng yang tersedia selalu habis sebelum satu jam," tukasnya.

Salah seorang warga, Tirula Sihotang mengaku sangat terbentu. "Kalau bisa, sering-sering saja begini," kata perempuan 53 tahun itu.

Halaman:

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kontribusi BUM Desa di Kalbar Masih Minim

Kamis, 25 April 2024 | 13:30 WIB

Pabrik Rumput Laut di Muara Badak Rampung Desember

Senin, 22 April 2024 | 17:30 WIB
X