Pasang sungai yang dibarengi hujan deras hingga kemarin (5/12) dini hari, membuat sejumlah permukiman tergenang. Pemko diminta lebih serius dengan program normalisasi sungainya.
***
BANJARMASIN - Di Jalan Prona I, Banjarmasin Selatan misalkan, menjelang magrib, luapan air sungai sudah menerobos ke permukiman.
"Saya sampai tak bisa tidur nyeyak. Satu sentimeter lagi air masuk ke dalam rumah," kata Hj Isah, warga Gang Pirus 1.
Ditemui kemarin pagi, jalan gang dan teras rumahnya sudah terendam.
"Tolong kepada pemerintah. Kalau bisa, sungai di sana (Sungai Guring) dikeruk. Biar airnya lekas surut," harapnya.
Senada dengan warga di Gang Pirus 2, Firli. Dia masih trauma jika banjir awal Januari kemarin berulang.
"Tadi malam, hujannya lama sekali. Airnya sempat naik ke dalam rumah," kata pria 40 tahun itu cemas.
Masih di Jalan Prona I, di Gang Indra Jaya 3, genangannya lebih tinggi.
Ketua rukun tetangga setempat, H Bahrani mengaku tak bisa berbuat banyak. "Ditunggu-tunggu, hanya surut sedikit," ujarnya.
Penduduk di sini sudah menaikkan barang-barang elektronik ke tempat yang lebih tinggi untuk menghindari kerusakan.
Bahrani mengaku bingung hendak berbuat apa. Sebab, berbulan-bulan lalu, ia sudah mengajukan pengerukan sungai ke pemko.
"Sayang, sampai kini sungai di kawasan ini tak pernah dikeruk. Mungkin karena pemerintah keasyikan meninggikan jalan," sindirnya.
Dia ingat, lima tahun silam, kawasan ini juga pernah dilanda banjir. "Yang membuat saya heran, saban tahun kami memintanya. Dan permintaan pengerukan itu hasil kesepakatan semua ketua RT di sini," tegasnya.
Radar Banjarmasin coba mengkonfirmasi keluhan ini ke Kabid Sungai di Dinas PUPR Banjarmasin, Hizbul Wathony. Panggilan telepon dan permintaan wawancara lewat pesan singkat tak kunjung direspons.
Hujan Ekstrem 10 Hari Mendatang
BADAN Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banjarmasin memantau, genangan muncul di semua kecamatan. Umumnya, paling tinggi terjadi di permukiman yang berada di bantaran sungai.
Anggota BPBD, Andy Putera mengatakan, dari pantauan sejak Sabtu (4/12) pukul 20.00 Wita sampai Minggu (5/12) pukul 02.00 Wita, ada tiga kawasan yang paling parah.
"Yakni di Sungai Jingah, Benua Anyar dan Seberang Masjid. Di kawasan yang disebut terakhir, airnya sudah menyentuh dengkul orang dewasa," bebernya.
"Syukur, pembuangan airnya masih cukup berfungsi, jadi genangannya berangsur-angsur turun," tambahnya.
Soal genangan yang tak kunjung surut seperti di Jalan Prona I, Andy tak menampiknya.
Dia hanya meminta masyarakat bersiaga. "Mengacu data BMKG, sampai 10 hari ke depan, cuaca ekstrem masih sangat berpotensi," sebutnya.
"Ini efek siklon tropis. Kalsel termasuk yang mengalami. Dampaknya adalah air pasang sungai," jelasnya.
"Maka kami meminta warga lebih berhati-hati. Perhatikan kabel dan colokan listrik," pungkas Andy. (war/fud/ema)