SENYUM merekah dari bibir para pelajar Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 1 Tebing Tinggi. Di hari pertama masuk sekolah pagi itu, setelah pembelajaran online hampir dua tahun lamanya, mereka mendapatkan kado istimewa.
Sebuah ruang kelas baru terbangun di sisi kiri kawasan sekolah. Bukan Cuma ruang kelas, seperangkat kursi dan meja di dalamnya pun barang baru.
Wajar para pelajar ini bahagia. Dua tahun lalu, sebelum pandemi melanda. Mereka terpaksa belajar di sebuah gudang milik desa. Lesehan. Terpisah dari teman-teman lainnya yang belajar di sekolah.
“Dulu, sekitar periode 2018-2019, karena keterbatasan ruang kelas, anak-anak kelas 12 terpaksa belajar di gudang desa. Kalau gudang desa terpakai, maka terpaksa anak-anak belajar lesehan di lantai atau luar ruangan terbuka beralas tanah,” kenang Herman, guru Pendidikan Agama Islam SMAN1 Tebing Tinggi.
SEBELUMNYA : Para pelajar di SMAN1 Tebing Tinggi terpaksa belajar di gudang milik desa pada tahun 2017-2019 lantaran keterbatasan ruang kelas yang dimiliki sekolah.
Kepala Sekolah SMAN1 Tebing Tinggi, Eko Prayitno, mengakui bahwa adanya penambahan ruang kelas baru yang merupakan bantuan dari CSR PT Semesta Centramas – Balangan Coal Group ini, sangat membantu dan bermanfaat.
Diceritakan Eko, perjalanan SMAN1 Tebing Tinggi hingga memiliki gedung sendiri cukup panjang. Berdiri tahun 2013, Sekolah Menengah Atas pertama di Kecamatan Tebing Tinggi ini mulanya numpang di SMPN 2 Awayan.
Mulai memiliki gedung sendiri pada tahun 2014. Satu ruang kelas yang ada saat itu, lebih dari cukup untuk menampung siswa didik dalam proses belajar mengajar.
Semakin tingginya tingkat kesadaran masyarakat agar anak-anaknya memiliki pendidikan yang tinggi, mencatatkan grafik peningkatan jumlah pelajar setiap tahunnya. Imbasnya, pada tahun 2017, ruang kelas yang hanya ada dua unit, tidak mampu lagi menampung peserta didik. Hingga saat ini, tercatat ada 249 pelajar di SMAN1 Tebing Tinggi.
“Menyiasatinya, kami meminjam gudang milik desa untuk proses belajar mengajar, sekitar dua tahun, 2017-2019,” tutur Eko.
Awal 2020 pandemi Covid-19 melanda. Selama itu, berbagai bantuan diterima, diantaranya dari Dana Alokasi Khusus (DAK) dan CSR PT Semesta Centramas – Balangan Coal Group.
“Alhamdulillah kebutuhan untuk ruang kelas saat ini tercukupi. Selain itu, kami juga dapat gedung musala baru dari CSR PT Semesta Centramas – Balangan Coal Group. Sehingga sangat nyaman untuk beribadah. Tentu bantuan ini sangat bermanfaat bagi warga sekolah,” ucapnya seraya bersyukur.
“Terima kasih kami terutama kepada pihak CSR. Balangan Coal, juga kepada Pemerintah Kabupaten Balangan. Dengan bantuan ruangan-ruangan tersebut siswa kami tidak lagi meminjam gedung masyarakat, sekarang sudah menempati ruang kelas yang permanen,” sambungnya.
Division Head External Relation Balangan Coal Group, Thoha mengungkapkan, pihaknya sangat berharap bantuan ini dapat dimanfaatkan secara maksimal untuk meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah.
Pembangunan Ruang Kelas Baru, penambahan meja dan kursi serta renovasi musala SMAN1 Tebing Tinggi sendiri mengeluarkan dana sekitar Rp300 juta.
“Balangan Coal Group sebagai salah satu unit bisnis Adaro mempunyai komitmen yang kuat untuk turut serta membantu daerah dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia, sesuai pilar Adaro Nyalakan Ilmu,” tukasnya.
Lebih lanjut, kata Thoha, program bantuan pendidikan CSR Balangan Coal Group ke depan tidak hanya di SMAN 1 Tebing Tinggi, juga akan membantu sekolah-sekolah lain di Kabupaten Balangan, berupa pengadaan alat peraga edukatif dan perlengkapan laboratorium.
Kegiatan ini, kata dia, tentunya bertujuan untuk juga mendukung peningkatan kualitas SDM di wilayah operasional perusahaan.
Untuk diketahui, SMAN 1 Tebing Tinggi sendiri termasuk sekolah berprestasi, diantaranya juara dalam ajang Lomba Olahraga Tradisional Tingkat Pelajar se-Kalimantan Selatan yang diadakan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Selatan. (adv/why)