Uji Nyali Lalui Jalan Longsor, Sulitnya Akses Menuju SDN Muara Hungi

- Rabu, 8 Desember 2021 | 18:32 WIB
AKSES SULIT: Para guru di SDN Muara Hungi, Kecamatan Batang Alai Timur (BAT), Kabupaten Hulu Sungai Tengah, ketika melewati jalan longsor menuju ke sekolah, Selasa (7/12). | Foto: Herlinawati For Radar Banjarmasin
AKSES SULIT: Para guru di SDN Muara Hungi, Kecamatan Batang Alai Timur (BAT), Kabupaten Hulu Sungai Tengah, ketika melewati jalan longsor menuju ke sekolah, Selasa (7/12). | Foto: Herlinawati For Radar Banjarmasin

BARABAI - Dedikasi dan kesabaran para guru di SDN Muara Hungi, Kecamatan Batang Alai Timur, Hulu Sungai Tengah (HST) lagi diuji. Tak hanya berjuang menyusuri jalan berbatu terjal untuk menuju sekolah. Mereka juga menguji nyali untuk berjibaku melewati jalan yang tertimbun material longsor, Selasa (7/12).

Hujan yang mengguyur Hulu Sungai Tengah bulan November tadi membuat longsor. Akibatnya beberapa titik jalan tertimbun material longsor. Setidaknya ada empat titik yang parah. Akses menuju sekolah pun sulit dijangkau. Bahkan karena sulitnya medan jalan, para guru sempat putar balik.

"Hari Senin lalu kami putar balik. Karena jalan masih tertimbun longsor. Sebab ini jalan satu-satunya akses menuju sekolah," kata Kepala Sekolah SDN Muara Hungi, Herlinawati.

Kemarin Herlinawati bersama enam guru lainnya kembali mencoba melewati jalan yang tertimbun longsor. Mereka saling kerjasama membantu mendorong motor untuk melewati tanjakan terjal. Sebab, jalannya masih licin. Mereka pun berhasil melewati jalan itu, meski dengan perjuangan keras.

Herlinawati menjelaskan longsor terjadi sejak 28 November lalu. Karena keterbatasan alat warga setempat hanya membuka akses jalan secara swadaya, mereka gotong royong dengan alat seadanya. Kondisi jalan pun masih belum bisa dilewati secara mulus karena masih becek.

Karena sulitnya jalan, waktu yang ditempuh para guru untuk ke sekolah semakin lama. Biasanya waktu perjalanan yang ditempuh dari Desa Pembakulan menuju sekolah hanya 1 jam. Kemarin perjalanan sampai 2 jam.

"Kami berangkat pukul 07.30 Wita sampai di sekolah pukul 09.30 wita. Perjalanan sangat melelahkan daripada biasanya. Motor kami sering terjebak dikubangan tanah," ujar Kepsek yang rumahnya di Kecamatan Barabai itu.

Beruntungnya tidak ada insiden atau kecelakaan dalam perjalanan. Pasalnya banyak tebing yang kondisi tanahnya masih tidak stabil. Jelas sangat berbahaya jika sewaktu-waktu datang longsor susulan. Para guru di sekolah pun hanya sampai pukul 12.00 siang. Karena cuaca mendung mereka memutuskan untuk pulang cepat. "Cuacanya mendung takutnya kehujanan di jalan, nanti malah terjebak dan gak bisa keluar," bebernya.

"Teuyuh (lebih lelah) hari ini (red) menuju sekolahnya. Tapi ini sudah menjadi kewajiban kami," tegasnya.

Dia berharap akses jalan segera diperbaiki. Tak hanya menggunakan peralatan cangkul, membuka akses jalan ini akan lebih cepat menggunakan alat berat. "Masih perlu dilebarkan jalannya. Supaya bisa diakses seperti biasa," harapnya.

Sedangkan Camat Batang Alai Timur, Misradi mengatakan pihaknya kesulitan membersihkan akses jalan. Pasalnya kondisi jalan sangat terjal dan jauh dari sumber air. Biasanya untuk membersihkan jalanan selain dikeruk mereka menyemprot material longsor dengan air.

"Harus pakai alat berat itu. Memang ada beberapa titik dapat diatasi masyrakat. Tapi ada juga beberapa titik yang sulit dibuka aksesnya. Seperti jalan menuju arah Desa Datar Batung," pungkasnya. Misradi juga mengatakan pihaknya sudah berkoordinasi dengan dinas PUPR dan Badan Perencanaan Penelitian dan Pengembangan Daerah terkait kondisi di wilayahnya. (mal)

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Pertanyakan Konsistensi Dinas PUPR

Selasa, 23 April 2024 | 08:45 WIB

Kebakaran, Duit Sisa THR Ikut Hangus

Sabtu, 20 April 2024 | 09:15 WIB
X