BANJARMASIN – Di ambang degradasi pada kompetisi Liga 1 musim ini, suporter Barito Putera mengeluarkan mosi tidak percaya kepada tim pelatih dan manajemen klub.
Tren negatif dalam beberapa laga terakhir membuat fans geram. Sebelum berjumpa Persik Kediri kemarin (12/8) malam, skuat asuhan Djajang Nurjaman sudah menelan tiga kekalahan beruntun.
Setelah ditekuk Arema FC dengan skor 2-1, Barito dipermalukan Madura United dengan skor 3-0. Lantas dipukul Persebaya dengan skor 2-0.
Alhasil, Barito Putera tertahan di peringkat ke-16 dari 18 peserta Liga 1 2021. Hanya mengumpulkan 12 poin dari 15 pertandingan.
Khawatir tim kebanggaannya terlempar ke Liga 2, suporter yang tergabung dalam naungan Sop Buntut, mengeluarkan mosi tidak percaya kepada tim pelatih.
Sebab, pelatih kepala Djajang Nurdjaman, asisten pelatih Yunan Helmi, dan manajer Mundari Karya mengantongi lisensi tertinggi AFC Pro, demikian pula pelatih kiper, Ismairi.
"Apakah keempat orang ini tidak bisa memaksimalkan pemain yang ada? Malu dengan lisensinya," bunyi pernyataan Sop Buntut di akun Instagram-nya.
Sementara itu, suporter Barito Putera yang tergabung dalam komunitas Barito Mania (Bartman) juga merilis slogan 'Nyalakan Tanda Bahaya'.
Bartman mengancam, jika tak ada respons dari manajemen terkait krisis klub, maka akun resmi Bartman akan berhenti memberikan dukungan. (bir/fud)
Tuntutan Suporter
ADA tiga tuntutan yang dilayangkan suporter Barito Mania kepada manajemen Barito Putera.
1. Pemilik klub, Hasnuryadi Sulaiman meluangkan waktu untuk berdiskusi dengan komunitas suporter.
2. Apabila tuntutan pertama tak dipenuhi, maka aksi hibernasi dari akun medsos suporter akan dilanjutkan sampai waktu yang tak ditentukan.
3. Apabila desakan sudah tak terbendung, maka aksi demo menuntut revolusi di tubuh klub akan digelar.