ULM Kenalkan Konsep Biosecurity Ternak di Ponpes

- Kamis, 9 Desember 2021 | 13:06 WIB
PELATIHAN: Tim Peternakan Universitas Lambung Mangkurat (ULM) saat memberikan pelatihan terkait biosecurity ternak di Ponpes Al Islam,Desa Kambitin, Tabalong, Jumat (3/12).  | FOTO:  ULM FOR RADAR BANJARMASIN
PELATIHAN: Tim Peternakan Universitas Lambung Mangkurat (ULM) saat memberikan pelatihan terkait biosecurity ternak di Ponpes Al Islam,Desa Kambitin, Tabalong, Jumat (3/12). | FOTO: ULM FOR RADAR BANJARMASIN

BALANGAN - Melalui program Adaro Santri Sejahtera (PASS), Tim Peternakan Universitas Lambung Mangkurat (ULM) memberikan pelatihan terkait biosecurity ternak di sejumlah pondok pesantren (ponpes).

Salah satunya digelar di Ponpes Nurul Muhibbin, Kecamatan Halong, Kabupaten Balangan pada Sabtu (4/12) tadi. Selain terkait biosecurity ternak, dalam kesempatan ini juga dilaksanakan pelatihan pembuatan jamu ternak.

Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) ULM Prof Danang Biyatmoko mengatakan, Ponpes Nurul Muhibbin dipilih sebagai lokasi pelatihan karena satu-satunya ponpes binaan Adaro yang memiliki peternakan ayam petelur.

Menurutnya, peternakan ayam rentan dengan masalah sanitasi. Seperti kotoran, bau, dan lingkungan yang tidak bersih. Oleh karena itu, jika program biosecurity berjalan dengan baik, maka peternakan ayam Ponpes Nurul Muhibbin dapat dijadikan acuan untuk peternakan ayam lainnya di kawasan Halong.

Dalam pelatihan ada beberapa kegiatan, salah satunya penyampaian materi dari drh. Asep Yusuf mengenai konsep dan penerapan biosecurity pada usaha peternakan. Konsep biosecurity adalah upaya untuk mengendalikan wabah agar dapat meminimalisir penyebaran penyakit dalam peternakan.

Biosecurity mencakup tiga kegiatan. Yang pertama isolasi, yaitu pemisahan hewan ternak yang sehat dan sakit dengan melakukan isolasi sehingga penyakit yang diderita hewan ternak lebih mudah dikontrol.

Berikutnya adalah pengaturan lalu lintas keluar masuknya hewan atau orang di peternakan. Yang terakhir ialah sanitasi kandang, yakni pembersihan dan disinfektasi peternakan.

Peternakan yang menerapkan biosecurity ujar Danang, dirancang untuk menghasilkan produk peternakan yang ASUH (aman, sehat, utuh dan halal).

Dikatakan aman, karena tidak mengganggu kesehatan manusia dan lingkungan. Kemudian sehat, lantaran pemeliharaan hewan ternak yang baik. Lalu, utuh dikarenakan produk murni tanpa bahan campuran. Dan halal, sebab perawatan ternak sesuai syariat Islam. "Tiga kriteria tersebut sangat penting bagi konsumen, terutama di kalangan ponpes yang seluruh siswanya merupakan muslim," kata Danang.

Selain pelatihan biosecurity, ULM juga memberikan pelatihan pembuatan jamu ternak. Sebab, pemerintah Indonesia telah melarang penggunaan antibiotik untuk hewan sejak tahun 2018.

Danang menyampaikan, sejak penggunaan antibiotik dilarang, perguruan tinggi di Indonesia termasuk ULM mulai menciptakan alternatif obat herbal bagi kesehatan ternak. "Jamu ternak merupakan ramuan yang telah terbukti dapat meningkatkan pertumbuhan alami dan aman dikonsumsi hewan ternak," ucapnya.

Proses pembuatan jamu ternak dipimpin langsung oleh Prof Tintin Rostini di hadapan sejumlah pengurus ponpes dan santri.

Tim dosen mengajari langkah demi langkah cara produksi jamu ternak. Bahan-bahan herbal yang digunakan dalam jamu ini seperti daun sirih, kencur, bawang putih, jahe, lengkuas, kunyit, dan temulawak.

“Jamu ternak ini berfungsi untuk meningkatkan imun ayam petelur, apalagi sekarang sedang terjadi musim pancaroba. Selain itu, diharapkan konsumsi jamu ternak dapat menjaga tingkat produksi telur yang sudah tinggi di Ponpes Nurul Muhibbin,” ucap Danang.

Halaman:

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

X