JAKARTA - Pecatur nomor satu Indonesia, Grand Master Susanto Megaranto menjadi juara pada Japfa FIDE Rated 2021, Rabu (8/12) lalu di Jakarta. Meski Susanto mengokohkan diri sebagai pecatur yang tak terkalahkan, tapi justru pecatur Banua yang menjadi buah bibir pada perhelatan tersebut.
Adalah FIDE Master (FM) Miftahul Hudany, pecatur andalan Kalimantan Selatan yang membuat langkah Sutanto tidak mudah. Dirinya menahan dua kali remis, sehingga Sutanto harus bekerja keras.
Hudany yang memegang buah catur putih mengarahkan permainan untuk remis sejak awal. Semua langkah dikunci, sehingga Susanto memilih tidak membahayakan permainan dan menerima tawaran remis.
"Remis sulit dihindari karena lawan (Hudany) memegang buah putih. Saya tidak mengambil risiko karena menghitung posisi masih di atas dan dapat memenangi babak terakhir," kata Susanto.
Namun, Susanto bangkit pada babak berikutnya. Hudany tak diberi ruang mengembangkan permainan dan dipaksa menyerah. Meski menjadi juara, rating Susanto justru berkurang 0,7 poin karena ditahan remis oleh Hudany yang rating-nya jauh di bawahnya.
Sementara itu, Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Catur Seluruh Indonesia, Utut Adianto memuji penampilan Susanto yang tidak takut rating-nya turun karena melawan para pecatur nasional yang memiliki rating di bawahnya.
Padahal, para pecatur pelatnas SEA Games tidak ada yang berani berlaga di ajang itu. Dari 16 pecatur pelatnas, hanya Susanto dan Gilbert Elroy Tarigan yang mengikuti ajang itu.
Menurut Utut, Percasi berusaha agar kejuaraan dengan rating FIDE ini dapat digelar lebih sering di Indonesia. Langkah itu penting untuk mendongkrak rating para pecatur Indonesia agar lebih mudah mencapai gelar FM. Gelar yang diberikan jika pecatur sudah mengumpulkan rating 2300.
"Percasi juga akan mengirim para juara Kejurnas Yunior untuk berlaga di tingkat ASEAN. Agar permainan para pecatur muda Indonesia semakin membaik dan mudah meraih gelar,” kata Utut. (bir/fud)