BANJARMASIN – Minimnya dana hibah untuk pelaksanaan Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Kalsel XI 2022 yang akan diselenggarakan di Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS) bakal dievaluasi kembali oleh Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Kalsel, Roy Rizali Anwar.
Meski begitu, kata Roy, besaran dana hibah yang akan digelontorkan tetap menyesuaikan dengan kemampuan daerah.
"Nanti kita evaluasi, keperluan untuk Porprov itu berapa sih? Kemudian kemampuan keuangan kita berapa?" kata Roy seusai rapat paripurna di DPRD Kalsel, kemarin (14/12).
Ia berharap dana anggaran untuk pelaksanaan event olahraga tersebut mendapat dukungan dari kabupaten yang menjadi tuan rumah. Jika memang memungkinkan ada sumber-sumber pendanaan lain yang bisa mendukung pelaksanaan even tersebut, maka akan lebih bagus lagi.
"Kalau perlu tambahan anggaran, selama kemampuan daerah mampu akan kita tambah," janjinya.
Diwartakan sebelumnya, persoalan ini mencuat menyusul pernyataan anggota Komisi IV DPRD, Wahyudi mendapat informasi dana hibah untuk porprov dari pemprov hanya sebesar Rp2,5 miliar.
Dana tersebut hanya seperempatnya saja jika dibandingkan dengan dana yang dikeluarkan pada Porprov di Kabupaten Tabalong 2017 silam.
Padahal, untuk menggelar event olahraga bergengsi tingkat provinsi ini perlu dana yang mencukupi.
Karena itu, politikus PDI Perjuangan ini akan mengusulkan kepada Komisi IV untuk mengagendakan pertemuan dengan Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kalsel untuk membicarakan hal ini. Sebab persoalan ini mulai mencuat dan menjadi sorotan publik.
"Jangan sampai, soal dana hibah Porprov ini malah memunculkan opini jelek di masyarakat. Komitmen untuk memajukan olahraga dan melahirkan atlet-atlet andal, hanya setengah hati," kata Wahyudi saat itu.
Sementara Kepala Dispora Kalsel, Hermansyah menyatakan, jika memang ada undangan dari dewan untuk membicarakan itu, pihaknya menyatakan siap. "Tidak masalah, kami siap saja," pungkasnya. (gmp/fud)