Mahasiswa Amuntai Sampaikan Enam Tuntutan

- Jumat, 17 Desember 2021 | 10:19 WIB
AKSI DAMAI: Mahasiswa STIA Amuntai demo di DPRD HSU terkait angkutan semen bertonase berat, Kamis (16/12). | Foto: Muhammad Akbar/Radar Banjarmasin
AKSI DAMAI: Mahasiswa STIA Amuntai demo di DPRD HSU terkait angkutan semen bertonase berat, Kamis (16/12). | Foto: Muhammad Akbar/Radar Banjarmasin

 

AMUNTAI - Ratusan mahasiswa dari STIA Amuntai di Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) melakukan aksi demo terkait kerusakan jalan yang ditimbulkan truk angkutan bertonase berat. Aksi ini dikomando Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) STIA Amuntai Khairunazmi. Ketua DPRD HSU Almien Ashar Safari, Wakil Ketua Nawardi dan anggota Komisi II seperti Junaidi, Teddy Suryana, Hananiah dan Lisdawati menemui para pendemo di halaman DPRD HSU, Kamis (16/12) kemarin.

Khairunazmi menyampaikan enam tuntutan mahasiswa STIA Amuntai. Menuntut anggota DPRD HSU memperhatikan aspirasi masyarakat. Mendesak dewan untuk mendorong dinas terkait melakukan pengawasan terhadap truk melebihi kapasitas atau beban yang ditentukan sesuai peraturan berlaku. Mendesak dewan untuk memperjuangkan percepatan perbaikan jalan yang rusak di daerah ini. Menuntut dewan menjalankan fungsi pengawasan terhadap proyek-proyek yang ada di HSU sesuai spesifikasi pekerjaan. Meminta dewan melakukan tuntutan pertanggungjawaban pada PT Conch terhadap jalan rusak di HSU. Terakhir, menuntut dewan menyampaikan aspirasi ini ke DPRD Kalsel dan dilanjutkan ke DPR RI dan kementerian terkait. "Kami hadir sebagai corong warga HSU yang haknya mendapatkan jalan yang aman dan nyaman. Terganggu akibat rusaknya akses jalan. Bahkan saat ini HSU menjadi kota berlubang akibat angkutan semen bertonase berat," tegas Khairunazmi.

Almien Ashar Safari bersedia menandatangani sikap bersama agar tuntutan mahasiswa ini disampaikan ke pihak yang terkait. "Kami terima tuntutan mahasiswa. Besok (hari ini, Red) saya dan beberapa rekan di dewan akan mengantarkan langsung tuntutan mahasiswa ke DPRD Provinsi Kalsel, Balai Jalan PUPR Wilayah Kalsel, dan Dishub Provinsi Kalsel," katanya.

Di hadapan mahasiswa, Almien menyatakan aspirasi ini adalah aspirasi semua warga. Jadi bukan hanya mahasiswa saja. Menurut Almien, lembaganya sudah melayangkan surat pemanggilan ke pihak PT Conch selaku perusahaan yang bertanggung jawab atas kerusakan jalan dan jembatan di HSU. "Hingga saat ini belum ada tanggapan, dan terkesan acuh," ungkapnya. DPRD HSU akan melakukan pemanggilan kembali pihak PT Conch.

Almien juga menyampaikan anggaran pembangunan jalan yang direncanakan Pemprov Kalsel sebesar Rp34 miliar. Menurutnya, legislatif dan mahasiswa harus mengawalnya.

Anggota Komisi II DPRD HSU, Junaidi menambahkan bahwa pihaknya siap melaksanakan enam tuntutan mahasiswa agar permasalahan ini juga disampaikan ke DPR RI. Namun lebih dulu disampaikan ke tingkat provinsi. "Apabila tetap tidak ada tanggapan kembali dari PT Conch, mari kita bersama-sama melaksanakan aksi dan turun ke jalan dengan kekuatan yang lebih besar," tegas Junaidi.

Aksi damai tersebut berlangsung dengan pengawalan ketat petugas dari Polres HSU dan intel dari Kodim HSU.
Sebelumnya, sebanyak 200 mahasiswa dari STIA Amuntai ini melakukan long march dari Bundaran Air Mancur Jalan Ahmad Yani menuju Jalan Norman Umar sebagai lokasi Kantor DPRD HSU.

Kapolres HSU, AKBP Afri Darmawan menyatakan aksi mahasiswa ke DPRD HSU berlangsung aman dan damai. Tidak ada konflik antara mahasiswa dan petugas di lapangan. "Personel yang diterjunkan pada aksi ini dari Satuan Sabhara, Intel dan Satlantas Polres HSU. Aksi berlangsung dengan protokol kesehatan cegah Covid-19," tegasnya.(mar/gr/dye)

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Banjarmasin Pulangkan 10 Orang Terlantar

Jumat, 26 April 2024 | 14:30 WIB
X