Nataru, Harga Bahan Pokok Melonjak

- Jumat, 17 Desember 2021 | 10:37 WIB
PANTAU HARGA: Wali Kota Banjarmasin, Ibnu Sina berdialog dengan pedagang di Pasar Pekauman, Banjarmasin Selatan. | FOTO: WAHYU RAMADHAN/RADAR BANJARMASIN
PANTAU HARGA: Wali Kota Banjarmasin, Ibnu Sina berdialog dengan pedagang di Pasar Pekauman, Banjarmasin Selatan. | FOTO: WAHYU RAMADHAN/RADAR BANJARMASIN

BANJARMASIN - Menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru), sejumlah bahan kebutuhan pokok (bapok) di Kota Banjarmasin mengalami kenaikan harga.

Beberapa komoditas, seperti cabai dan minyak goreng bahkan sudah lebih dulu mengalami kenaikan harga.
Seperti yang disampaikan Kasi Monitoring Pendaftaran Perusahaan, Pengendalian Barang Beredar dan Bahan Pokok Penting di Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperdagin) Kota Banjarmasin, Trisnawati.

Dibeberkannya, untuk harga cabai rawit sudah mencapai Rp80 ribu hingga Rp140 ribu per kilogram. "Padahal, normalnya harga cabai rawit Rp60 ribu per kilogram," sebutnya di sela monitoring pasar tradisional dan modern, kemarin (16/12) siang.

Sementara minyak goreng, sudah mengalami lonjakan sejak November lalu. Misalkan minyak goreng curah yang mencapai Rp18 ribu, minyak goreng kemasan mencapai Rp20 ribu dan minyak goreng kemasan bantal mencapai Rp19 ribu per liter.

"Normalnya, curah itu Rp12 ribu saja. Lalu Rp14 ribu hingga Rp16 ribu untuk kemasan. Disusul kemasan bantal seharga Rp12 ribu per liter," jelasnya.

Dijelaskan Trisnawati, kenaikan harga cabai dipengaruhi oleh cuaca dan berakhirnya musim panen raya. Alhasil, produksinya pun menurun. "Kalau minyak goreng, memang karena bahan bakunya juga langka," sambungnya.

Selain dua komoditas di atas, Trisnawati membeberkan, ada jenis komoditas lain yang juga mengalami kenaikan harga di pasaran.

Seperti telur ayam yang mengalami kenaikan sekitar Rp3 ribu per kilogram dari harga lama Rp21 ribu. Lalu, gula pasir yang mengalami kenaikan harga sekitar Rp500 dari harga normal, menjadi Rp12.500 per kilogram.

"Kemudian, meski tidak begitu signifikan, harga sayuran lokal juga terpantau mengalami sedikit kenaikan," timpalnya.

Sejauh ini, tak ada temuan atau indikasi penimbunan oleh distributor. Karena kenaikan harga bahan pokok juga terjadi secara nasional.

"Kami pantau di tingkat distributor dan pasar, tidak ada indikasi penimbunan. Kami juga sudah menggelar operasi pasar di delapan titik. Akan kami tambah lagi di tiga titik lain," tuntasnya.

Sementara itu, Wali Kota Banjarmasin, Ibnu Sina yang juga ikut turun ke pasar-pasar mengakui, kenaikan harga ini terjadi merata.

Seperti pantauannya di Pasar Pekauman, Banjarmasin Selatan, kemarin. "Secara umum, karena kondisi akhir tahun dan pengaruh cuaca. Tapi dari segi pasokan, relatif aman," ujarnya.

Ibnu meminta Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) dan para distributor menjaga agar cadangan komoditas cukup. "Sehingga saat Nataru, harga relatif stabil... Terkecuali harga tiket," tutupnya kemudian tertawa. (war/fud)

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kontribusi BUM Desa di Kalbar Masih Minim

Kamis, 25 April 2024 | 13:30 WIB

Pabrik Rumput Laut di Muara Badak Rampung Desember

Senin, 22 April 2024 | 17:30 WIB
X