Agen Siap Cegah Bullying

- Senin, 20 Desember 2021 | 11:01 WIB
GERAKAN: Perwakilan Disdikbud Kalsel ikut menandatangani pakta integritas menolak berbagai macam bentuk perundungan.
GERAKAN: Perwakilan Disdikbud Kalsel ikut menandatangani pakta integritas menolak berbagai macam bentuk perundungan.

BANJARMASIN - Tindakan perundungan di lingkungan sekolah masih sering terjadi. Mengantisipasi itu, SMA Negeri 5 Banjarmasin membentuk Agen Anti Bullying, berbarengan dengan Pameran Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila, Sabtu (18/12).

"Tiga puluh siswa terpilih menjadi Agen Anti Bullying," kata Kepala SMAN 5 Banjarmasin Mukhlis Takwin.

Pemilihan agen-agen ini tidak sembarangan, karena melalui tahapan seleksi. Ke 30 siswa itu terdiri dari sepuluh orang yang mendapat penilaian paling banyak disukai oleh teman sekolah, lima belas penilaian kedua dan terakhir yang memang tidak dipilih oleh teman-temannya. "Pemilihan agen ini bekerja sama dengan Unicef," imbuhnya.

Mereka kemudian digodok menjadi satu tim. Diberikan materi anti perundungan. Harapannya, setelah itu siswa yang dipilih menjadi agen perubahan dan dapat menyebarkan kepada teman-teman lainnya. Bentuknya macam-macam, misalnya membuat poster anti bullying dan produk majalah dinding (Mading) sekolah.

Dijelaskan, program tersebut merupakan bagian program Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Riset dan Teknologi Republik Indonesia (Kemendikbudristek RI).

Tindakan bullying seringkali terjadi di sekolah dan dilakukan siswa terhadap siswa lainnya. Tindakan tak terpuji itu tidak bisa dibenarkan oleh norma apapun.

Para agen ini juga melakukan deklarasi Anti Bullying bersama perwakilan dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kalsel yang ditandai dengan menandatangani Pakta Integritas Menolak Berbagai Macam Bentuk Perundungan. "Semoga dengan begitu tidak ada lagi tindakan bullying di lingkungan sekolah," cetusnya.

Sebelum deklarasi, sejumlah siswa kelas X menampilkan berbagai kegiatan kesenian. Tidak hanya itu mereka juga secara mandiri membuat makanan kue tradisional, dan menampilkannya di sekolah.

Semua kegiatan itu mereka lakukan, guna memeriahkan acara Pameran Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila, yang bertemakan kearifan lokal. "Karena sekolah penggerak ini dituntut untuk mewujudkan hasil pembelajaran siswa dengan penguatan kompetensi dan karakter, satu di antara kegiatannya adalah proyek penguatan profile pelajar pancasila," tutup Mukhlis. (gmp)

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

X